YESUS DIBAPTIS SEBELUM MEMULAI PELAYANAN-NYA

Memulai perjalanan memerlukan persiapan yang tidak bisa diabaikan. Untuk berangkat dengan pesawat, perlu sebelumnya membeli tiket pesawatnya. Untuk makan di sebuah tempat makan, perlu memastikan uang yang dibawa itu cukup. Ingin mencapai nilai yang baik, harus belajar sebelum menghadapi ujian sebaik mungkin.

Hal inipun dapat kita lihat saat Yesus akan memulai pelayanan-Nya untuk menggenapi rencana  Allah bagi manusia. Ingatkah mujizat yang paling pertama dilakukan Yesus? (Yohanes 2). Namun coba perhatikan apa yang terjadi sebelumnya dalam Yohanes 1:32-34, Lukas 3:21-22, Matius 3:13-17 dan Markus 1:9-11.

Mengapa Yesus, yang adalah Sang Anak Allah, memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Kita bersyukur jawaban itu dicatat dari pernyataan yang keluar dari mulut Yesus sendiri yaitu “Biarlah hal ini terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Matius 3:15). Pernyataan ini menunjukkan ketundukkan Yesus terhadap otoritas Allah. Dia menyadari tidak dapat menjalani penggenapan keselamatan itu hanya dengan kekuatannya sebagai manusia namun perlunya kesatuan dari Allah Tritunggal. Persiapan akan ketundukkan Yesus terhadap otoritas Allah serta kuasa Allah yang bekerja dalamNya-lah ditunjukkan dalam baptisan tersebut.

Namun perlunya kita memahami juga bahwa baptisan Yesus dengan baptisan yang kita alami sebagai pengikut Kristus memiliki ketidak-samaan juga. Kita dibaptis sebagai tanda pengakuan dan percaya kita kepada Yesus Kristus. Kita orang berdosa yang memerlukan karya keselamatan Yesus di atas kayu salib, tanda kita tidak mampu menyelamatkan diri kita sendiri. Sedangkan Yesus dibaptis bukan karena dia berdosa namun dia dibuat berdosa karena kita (2 Korintus 5:21) atau dalam kata lain Dia menanggung seluruh dosa kita di atas kayu salib guna menyelamatkan kita dari hukuman kekal.

Biarlah kita mengikuti keteladan Yesus sebelum memulai segala sesuatu. Tunduklah atas otoritas Allah yang senantiasa menuntun kita pada kemenangan. Andalkanlah kuasa Allah bekerja dalam hidup kita dan janganlah mengandalkan kekuatan manusia yang ada batasnya. Selamat Tahun Baru 2019 dan awalilah bersama dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati!