KOMUNIKASI

“…sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya…” (Yohanes 16:13)

Satu waktu teman saya bercanda dengan saya karena Bahasa Inggris yang saya ucapkan. Dia berkata, ”Red, kamu tahu ketika kamu berkata dalam Bahasa Inggris maka teman kita yang satu itu seringkali salah memahami apa yang kamu sampaikan.” Setelah itu dia tertawa terbahak-bahak bahkan saya pun ikut tertawa mengingat lucunya kejadian yang pernah kami lalui. Namun dibalik peristiwa tersebut saya dibawa menyadari bahwa jika apa yang saya sampaikan tidak ditangkap dengan benar maka orang yang mendengarkan bisa salah menanggapinya.

Sepertinya setiap kita pun memahami betapa pentingnya sebuah komunikasi yang baik. Sebagai pemberi informasi, menyampaikan berita (berkomunikasi) dengan benar maka menyebabkan tidak perlu mengulang-ngulang apa yang disampaikan. Sebagai penerima informasi, mendengarkan penyampaian pesan (berkomunikasi) yang jelas akan memudahkan meresponi dengan percakapan atau tindakan dengan benar. Jika kejelasan ini tidak terjadi maka permasalahan akan muncul disana yang dapat membutuhkan energi lebih besar lagi sehingga pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat diterima dengan baik dan jelas.

Hal ini pun yang Tuhan Yesus perhatikan ketika sebelum Dia naik ke sorga, yaitu jangan sampai orang-orang yang beriman salah menanggapi apa yang Dia akan sampaikan kepada mereka nantinya. Kesalahan menanggapi apa yang Tuhan sampaikan bisa menyebabkan kesalahan juga dalam menyingkapi setiap peristiwa kehidupan yang dijalani oleh anak-anakNya.

Ketika Yesus mengucapkan seperti yang tertulis dalam Yohanes 16:13, maka Yesus sedang meyakinkan setiap orang percaya bahwa ada kemungkinan permasalahan komunikasi yang bisa terjadi di dalam memahami maksud Tuhan. Kesadaran inilah yang kemudian Yesus sampaikan kepada murid-muridNya bahwa setiap orang percaya memerlukan peranan Roh Kudus di dalam menjalani hidup ini.

Yesus pun menegaskan kepada kita semua dalam Yohanes 4:24, Sebab Allah itu Roh, dan hanya dengan kuasa Roh Allah orang-orang dapat menyembah Bapa sebagaimana Ia ada (terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari). Itulah peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya yaitu agar kita memiliki komunikasi yang benar dengan Tuhan dan dapat memahami apa yang Tuhan sendiri sampaikan. Roh Kudus bagaikan seorang penterjemah yang memiliki “nol” kesalahan karena memang Dia tidak akan pernah berkata-kata dari diri-Nya sendiri melainkan hanya menyampaikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepada-Nya.

Betapa indahnya jika kita semua dapat memahami dengan jelas apa yang Tuhan sampaikan kepada kita disetiap harinya. Selamat menikmatilah hidup bersama dengan Roh Kudus. AMIN.