DARE TO AIM HIGHER

“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2:9

Saudara, pernahkah mengagumi keindahan langit dengan warna-warna pastel yang menakjubkan namun meneduhkan dari dalam pesawat? Biasanya kita segera memfoto dari berbagai sudut sehingga tampak indah di layar. Ada banyak tempat dan momen yang kita abadikan dalam Gallery kita. Pernahkah sdr memikirkan kenapa kita menyimpannya (selain menjadikannya kenangan)?

Buat saya pribadi, membagikan foto-foto itu karena saya ingin mereka melihat, merasakan, memahami, dan menikmati apa yang saya lihat, rasakan, pahami, dan nikmati. Sharing pengalaman menjadi otomatis karena saya sudah mengalami dan ingin mereka juga memiliki pengalaman tersebut.

Di akhir tahun ini, “setinggi” apakah kita sudah mendaki? Adakah pemandangan indah dari atas sana yang bisa dibagikan kepada sesama? Kita dipanggil sejak pertama untuk melihat dan mengalami kuasa dan kemashyuran Allah. Allah menarik perhatian kita pada rencana-Nya. Allah ingin membentuk karakter kita, menolong kita meninggalkan dosa-dosa, bertumbuh semakin dewasa dalam iman dan pelayanan.

Adakah sesuatu yang baru dibandingkan dengan tahun lalu dalam relasi kita dengan Allah dan dengan sesama? Tidak selalu manis, tidak selalu mulus. Terkadang sakit dan menakutkan. Proses itu menuntut keberanian, kerelaan, bahkan penyangkalan diri. Tapi hasilnya selalu indah dan worth it! Keindahan ini membuat kita ingin “memfotonya” dan membagikannya sehingga orang lain juga merasakan dan bahkan ingin mengalami hal yang sama dan pergi ke tempat yang sama.

Sebuah lagu lama berjudul “Ke Tempat yang Tertinggilah” kiranya mengekspresikan doa dan kerinduan kita selama berjalan bersama dengan Allah sepanjang masa:

Ke tempat yang tertinggilah, g’nap jiwaku merindulah
Kunaikkan doa tiap waktu, Tuhan tetapkan jiwaku.

Akan kutinggalkan dosa, serta usaha yang hampa
Dengan penuh percayaku, tempat yang tinggi kutuju.

Tuhan tetapkan jiwaku, lebih dekat kepadaMu
lebih tinggi ‘ku merindu, di tempat yang lebih tinggi.

by Ev. Ester Buntoro