GIDEON

Renungan kita kali ini akan membahas mengenai seorang tokoh Alkitab dan dikenal sebagai pahlawan bagi bangsa Israel, yaitu Gideon. Kisah mengenai Gideon ini tidak hanya dituliskan dalam Hakim-hakim 6-8 namun namanya juga disebutkan dalam kitab Ibrani 11. Ia termasuk salah satu Saksi karena imannya (ay. 32).
Dia hidup di masa orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (Hak. 6:1), karena kondisi tersebutlah maka bangsa Israel diserahkan Tuhan ke dalam tangan orang Midian selama 7 tahun lamanya. Orang Israel menjadi takut atas kekuasaan Midian sehingga mereka membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan. Ditengah ketakutannya bangsa Israel kepada Midian, Allah bertindak dengan memilih Gideon untuk menjadi pemimpin atas bangsa Israel dan mengalahkan Midian. Keterkejutan Gideon tercermin dalam percakapan yang terjadi antara Gideon dengan Malaikat Tuhan (Hakim 6:11-18).
Mungkin keraguan yang dialami oleh Gideon terhadap panggilan Tuhan, pernah terjadi juga dalam kehidupan kita orang percaya. Ketika Tuhan mau memakai kita namun seakan melebihi dari batas kemampuan kita sendiri. Kita ragu karena kita sangat percaya terhadap penilaian diri sendiri. Namun kisah Gideon selanjutnya menceritakan bahwa sepintar dia mengenali diri namun tetap saja penilaian itu belum tentu sesuai dengan penilaian Tuhan sendiri atas dirinya. Tidak sedikit mungkin ada yang meminta tanda-tanda dari Tuhan untuk meyakinkan bahwa panggilan yang akan dijalani itu memang berasal dari Tuhan dan bukan hasil buah pemikiran belaka. Gideon mendapatkan peneguhan melalui tanda-tanda itu (Hak. 6:20-22).
Satu sikap selanjutnya yang bisa kita pelajari dari kisah Gideon yaitu ketaatan. Peneguhan Tuhan tidak hanya sekedar membuat dia yakin bahwa Tuhan telah memanggil dia, namun dia pun menunjukkan komitmen diri untuk taat menjalankan setiap apa yang Tuhan perintahkan. Gideon sadar bahwa dia diminta Tuhan memimpin bangsanya untuk melawan bangsa Midian yang sudah 7 tahun menindas Israel. Dia pun sadar bahwa selama ini juga dia takut terhadap orang Midian (Hak. 6:11). Namun kesadarannya itu tidak menghalangi dia untuk berpegang pada panggilan Tuhan atas hidupnya. Kesadarannya ini membuat justru menggerakkan dia untuk tidak menggantungkan perjalanan hidupnya kepada kekuatannya sendiri namun dilandaskan pada iman percayanya kepada Tuhan.
Pengetahuan akan kebenaran belumlah cukup mendatangkan perubahan hidup namun pengetahuan itu perlu disertai dengan tindakan mempercayai kebenaran itu dalam setiap tindakan. Itulah yang Gideon terapkan dalam hidupnya. Setelah ia mengetahui bahwa Tuhan memang mengutus dia maka langkah selanjutnya adalah ketaatan untuk berani melangkah dalam iman, untuk menggenapi panggilannya. Dia tahu bahwa orang Midian itu penindas namun dia pun tahu dan sadar bahwa dia tidak sedang berjalan sendiri menghadapi orang Midian namun kuasa Tuhan-lah yang akan menyertai dia. Dia sadar bahwa orang-orang Israel pada saat itu juga ketakutan terhadap orang Midian namun dia pun percaya bahwa Tuhan akan ikut berperang melawan orang Midian. Iman dan ketaatannya membuahkan kemenangan bangsa Israel terhadap bangsa Midian (Hak. 7-8).
Marilah kita mau hidup mengikuti teladan Gideon. Berani melangkah dalam iman meninggalkan penilaian dirinya dan juga berani taat menaklukan segala kekuatiran dengan percaya bahwa Tuhanlah yang berjalan dan berperang di depan dia. Tuhan memberkati kita semua. AMIN.