BERSYUKUR DENGAN SEGALA YANG TUHAN BERIKAN
Bersyukur dengan segala yang Tuhan berikan | Saya sangat menyukai anak-anak, khususnya pendidikan anak usia dini. Banyak kesempatan-kesempatan untuk menekuni dunia pendidikan anak yang Tuhan ijinkan belum bisa saya ambil.
Namun kecintaan saya terhadap dunia anak-anak masihlah besar, sehingga ketika ada kesempatan untuk mengunjungi dan melayani di Community Based Rehabilitation of Saint Ursula, tanpa pikir panjang saya ikut mendaftar.
Kesempatan yang tak mau saya lewatkan lagi tentunya. Dalam hati, saya berkata “ Tuhan aku mau kesana, aku mau menghibur dan memberkati mereka dengan apapun yang aku punya“.
Namun kenyataannya malah sebaliknya. Saya yang terlayani dan terberkati disana. Melalui hospitality dari seorang anak penderita Cerebral Palsy, yang membukakan pintu untuk kami dan mempersilakan kami masuk satu per satu, hati saya sudah tersentuh.
Juga menyaksikan bagaimana para volunteer, orang tua, Suster dan Frater dalam mendampingi setiap anak yang memiliki karakteristik unik masing-masing, saya merasa ditegur.
Seringkali saya mengeluh kepada Tuhan tentang pekerjaan dan rutinitas saya yang melelahkan, sehingga hilang sukacita dalam menjalani semua itu. Namun melihat mereka saya menjadi malu.
Anak-anak dengan Autisme, umumnya selalu mengingat moment terbahagia dalam hidupnya, sehingga mereka sangat menantikan moment itu untuk datang kembali, pada waktu dan hari yang sama yaitu ketika mereka akan bertemu dengan teman-teman mereka. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap bahagia dan menikmati hal-hal kecil yang mereka miliki bahkan hal-hal kecil yang terjadi disekitar mereka.
Melalui pelayanan Diakonia ini saya diajarkan untuk bersyukur dengan segala yang Tuhan beri, pekerjaanku, teman-temanku, dan komunitasku.
(Desiria Ruth, Manila 2018)
#lifetestimony
#icfmakati