RENUNGAN HARI KE-2 MENUJU PENTAKOSTA
“Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.” – Lukas 24:52-53
Jelang peristiwa Pentakosta, menarik melihat cara para murid meresponi perintah Tuhan Yesus untuk menunggu hadirnya Sang Penghibur. Tanpa tahu dengan pasti kapan datangnya atau uncertainty time terhadap sesuatu yang dijanjikan itu, tentu bukan hal yang mudah bagi para murid.
Terlebih ditengah situasi politikyang kacau dan tantangan persekusi yang mungkin mereka hadapi sebagai murid Yesus. Sekali lagi, para murid pun mengalami rasakehilangan orang yang dikasihi sekaligus seorang pemimpin mereka.
Tetapi, lihat bagaimana cara para murid menantikan apa yang dijanjikan itu? Mereka pulang ke Yerusalem dengan sukacita (ayat 52). Kali ini, Kepergian sang Guru tidak diratapi sedemikian rupa oleh para murid. Mengapa? Karena janji Roh Penghibur menjadipengharapan yang dinanti nantikan para murid. Selanjutnya, Mereka senantiasa ada di Bait Allah dan memuliakan Allah (ayat 53) merepresentasikan kekuatan komunitas untuk saling menopang dimasa penantian yang tidak pasti.
Bahkan dikatakan mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama sama…(bdk.Kis 1:14), persekutuan para murid menjadi support system diantara merekadidalam rangka mempersiapkan diri menerima pencurahan Roh Kudus. Sungguh nyata bagaimana para murid diperlengkapi didalam panggilan pelayanan kedepan.
Pertanyaan refleksi bagi kita, bagaimana kita meresponi Allah didalam situasi yang sama dengan para murid? Apakah kesukacitaan menjadi bagian kita didalam menantikan apa yang dijanjikan Allah?Apakah kita juga menjadi bagian yang menopang didalam persekutuan orang percaya? Tuhan memberkati.