KEINTIMAN
Menurut Tony dan Alisa Di Lorenzo, ada enam bentuk keintiman, yaitu:
1. Keintiman Emosional (Emotional Intimacy)
Inilah perasaan dekat yang bisa diciptakan melalui berbagi atau mengungkapkan perasaan. Untuk itu kita perlu jujur kepada diri sendiri atas perasaan kita sebelum menyampaikannya kepada pasangan kita. Mengungkapkan perasaan membutuhkan keberanian dan kemauan untuk mengatakan apa yang sedang kita rasakan dengan sejujurnya, tanpa rasa takut, malu atau waswas. Betapa bahagianya pasangan yang sudah bisa mengungkapkan perasaan-perasaan mereka satu sama lain, sehingga di situ keintiman emosional akan dirasakan.
2. Keintiman Intelektual (Intellectual Intimacy)
Keintiman ini melibatkan pengertian bersama tentang pentingnya area-area atau isu-isu penting dalam pernikahan. Dasar dari keintiman intelektual adalah rasa kesetaraan dengan pasangan. Banyak pasangan yang merasa bahwa mereka tidak selevel, yang satu merasa lebih tinggi atau yang lain merasa tidak sepadan, sehingga merasa sulit atau malah enggan mendiskusikan atau membicarakan hal-hal yang terjadi.
3. Keintiman Spiritual (Spiritual Intimacy)
Hal ini menyangkut kebersamaan dalam keagamaan dan cara-cara keagamaan. Keintiman spiritual akan mudah dilakukan dengan doa bersama (walau kadang-kadang juga sulit dilakukan). Dengan doa bersama, kita bisa mempunyai kesamaan pengertian dalam mengatasi pergumulan, menyelesaikan masalah atau menyesuaikan jalan pikir. Keintiman spiritual juga dapat dilakukan dengan pergi ke gereja bersama; saat teduh bersama, mendiskusikan tentang keimanan bersama, melakukan pelayanan bersama, atau menerima dan mengerti aktivitas pelayanan pasangan serta mendukungnya.
4. Keintiman Fisik (Physical Intimacy)
Seringlah bergandengan tangan, berpelukan atau berciuman. Sentuhan bisa mengomunikasikan penerimaan dan cinta, suatu keakraban yang hanya Anda berdua bisa rasakan dan ungkapkan. Keakraban itu membuat kita bebas melakukan keintiman fisik tanpa merasa risih atau kikuk untuk melakukannya. Sesuatu yang alami.
5. Keintiman Finansial (Financial Intimacy)
Keintiman dalam keuangan datang ketika kita bersama merencanakan kebutuhan keuangan. Upayakanlah untuk terbuka terhadap pasangan tentang hal ini. Beberapa dari kita mungkin mengalami kesulitan untuk bisa terbuka, jujur dan membicarakan masalah keuangan bersama. Terkadang ada sesuatu yang menghalangi kita untuk jujur tentang status keuangan kita yang sebenarnya. Ketika pasangan kita meminta atau merencanakan sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, kita mengiyakan saja padahal sebenarnya berat bagi status keuangan saat itu. Akhirnya dengan mudah kita ‘menggesek’ kartu kredit kita.
6. Keintiman Rekreasi (Recreational Intimacy)
Inilah keakraban untuk aktif bersama. Carilah hal-hal yang Anda sukai dan bisa dilakukan bersama pasangan, misalnya berlibur bersama, jalan-jalan bersama, makan malam bersama, olahraga bersama, ikut paduan suara bersama, jalan-jalan ke museum, naik gunung, atau hal-hal lain yang bisa dilakukan bersama.