TETELESTAI
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Yesaya 53:5
Sudah selesai. Seluruh negara menantikan dua kata ini ditengahpandemi Corona yang mewabah sekarang ini. Termasuk saudara dan saya, bukan? Kapan selesainya masa lockdown, quarantine, masa ga bisa kemana-mana, masa kangen jalan-jalan, masa kangen ketemu teman-teman, dan lainnya. Belum lagi ketidakpastian kondisi didepan dengan tertundanya seabrek jadwal. Yang lebih berat, mereka yang berjuang antara hidup dan mati, baik yang sakit maupun yang merawat.
Kalau dipikir-pikir, hal yang paling ditakuti bukanlah soal kerjaannya, kelaparannya, sakitnya, rencana-rencana ke depannya, tapi soal kematian! Data kasus yang bertambah tidak menjadi soal jika tidak disertai dengan data kematian yang bertambah (juga).
Sdr, sebagai orang Kristen, pada peringatan Jumat Agung dan Paskah ini, mari ingat bahwa sesungguhnya kematian sudah dikalahkan Yesus. Kematian rohani yang memisahkan kita dari Allah sudah ditangani! Obatnya sudah tersedia. Pengharapan bersinar bahkan sebelum matahari terbit pada minggu Paskah pertama. Jika kematian rohani sudah ditangani, maka tidak ada lagi yang tidak takluk pada Kristus, termasuk kematian jasmani. Kematian jasmani justru menjadi jembatan yang membawa kita menerima pengharapan dan hidup kekal sepenuhnya.
Sekarang kita sudah menerima hidup kekal itu. Hanya belumsepenuhnya karena tubuh kita yang masih hidup ini masih berbalut kedagingan yang seringkali membawa kita pada pencobaan. Iri hati, sakit hati, kemalasan, kemarahan, keegoisan, dan berbagai penyakit rohani lainnya itulah yang harus menjadi kekhawatiran kita. Pandemi dosa ini demikian mematikan tetapi disambut dengan sangat baik oleh umat manusia. Bersyukur, Yesus sudah datang dan membawa kesembuhan untuk pandemi dosa ini. Marilah kita berjuang melawan pandemi ini karena kesembuhan itu sudah dipastikan.
Kiranya Paskah ditengah pandemi Corona saat ini menjadi gong bagi setiap insan untuk melihat sinar harapan yang sudah tersedia ketika Yesus mengatakan, “Tetelestai.”
Tuhan Yesus memberkati!