PENTAKOSTA

Keterampilan biasanya didapatkan melalui proses yang panjang, baik itu lewat latihan atau pun lewat kebiasaan yang dilakukan terus menerus. Setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, demikian juga Petrus. Petrus yang merupakan murid Yesus merupakan seseorang dengan keahlian dalam menangkap ikan, karena Petrus adalah seorang Nelayan. Nelayan adalah pekerjaan yang selalu berhubungan dengan air, perahu dan ikan. Namun, kalau kita melihat dalam Kisah Para Rasul 2:14-40 Petrus yang merupakan seorang Nelayan mengapa bisa dengan berani berkhotbah dengan hebat di depan banyak orang dan bahkan lewat khotbah tersebut banyak orang yang menjadi percaya serta memberi diri di baptis?
Kita semua mengetahui bahwa dunia Perjanjian Baru adalah dunia dimana Filsafat dan seni berbicara atau seni Retorika sangat berkembang, sehingga orang yang memiliki latar belakang Filsafat dan ilmu Retorikalah yang akan didengarkan oleh banyak orang pada saat itu. Pertanyaannya, bagaimana bisa Petrus yang merupakan seorang Nelayan yang sama sekali tidak memiliki latar belakang Filsafat atau pun ilmu Retorika bisa didengarkan oleh banyak orang. Bukan hanya didengarkan tetapi juga mereka percaya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Jawabannya karena Roh Kudus memampukannya. Sesaat setelah Pentakosta Roh Kudus diberikan kepada semua orang percaya yang ada pada saat itu dan Roh Kudus bermanifestasi atau bekerja kepada setiap orang termasuk Petrus dan rasul-rasul sehingga mereka memiliki keberanian dan kemampuan untuk berbicara menyampaikan kabar baik kepada setiap orang sekalipun mereka tidak memiliki latar belakang yang mendukung hal tersebut. Ketika Roh Kudus hadir dan bekerja, Roh Kudus akan memberikan kemampuan dan kuasa kepada kita semua untuk menyampaikan kabar baik dan menjadi saksi Kristus. Kalau demikian, bagaimana caranya kita yang hidup di zaman sekarang menerima hal yang sama seperti yang Petrus dan rasul-rasul lain alami?
Kisah Para Rasul 2:38 berkata,
Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu di baptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Dari sini kita tahu bahwa untuk menerima Roh Kudus kita harus bertobat dari setiap dosa yang telah kita lakukan dan percaya kepada Yesus. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan karunia rohani selain lewat percaya kepada Tuhan dan memberi diri untuk di baptis. Harus berasal dari kemauan sendiri karena itu alkitab berkata “memberi diri” artinya secara sukarela mau percaya dan bertobat.
Tindakan memberi diri ini atau inisiatif membuka hati untuk percaya pernah digambarkan pada suatu lukisan oleh Holman Hunt. Hunt suatu ketika melukis sebuah lukisan “Yesus mengetuk pintu.” Setelah selesai Hunt meminta teman-temannya untuk menilai dan mengamati lukisan tersebut. Semua orang memuji Hunt karena telah menghasilkan mahakarya yang katanya sempurna, sampai salah satu temannya mengomentari lukisan Hunt dengan berkata kepada Hunt kalau dia melupakan satu bagian dalam lukisan tersebut yaitu gagang pintu. Akhirnya semua orang setuju bahwa satu-satunya hal yang salah dalam lukisan “Yesus mengetuk pintu” adalah tidak ada gagang dalam lukisan tersebut. Dengan tersenyum Hunt berkata kepada mereka, “Kawan, jika Yesus mengetuk pintu hatimu maka hanya kamu yang dapat membukanya.” Cerita ini cukup jelas menjawab bahwa untuk menerima Roh Kudus kita harus percaya serta bertobat dan hal tersebut harus berasal dari inisiatif kita.
Tuhan Yesus Memberkati