Skip to content

SOCIETY

Minggu ini kita akan membahas mengenai society. Society itu artinya apa sih? Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, society memiliki arti kelompok, perkumpulan, pergaulan ataupun komunitas. Saat ini sering kali kita mendengar kalimat “mereka circle gue.” Society dan circle kurang lebih memiliki arti yang sama. Society ini tidak harus teman-teman sebaya, tetapi bisa juga dengan orang-orang yang beda usia. Society ini biasanya kumpulan orang yang memiliki kesamaan hobi, kesamaan tujuan atau kesamaan pekerjaan. Mereka adalah orang-orang yang mempengaruhi hidup kita. Baik secara pola pikir, gaya hidup, bahkan hingga keputusan-keputusan yang kita ambil. Firman Tuhan berkata, 

“Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.”  – 1 Kor. 15:33 

“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa bergaul dengan orang bebal menjadi malang.”  – Ams. 13:20

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa kita memerlukan sebuh komunitas untuk menolong kita untuk dapat bertumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya. Komunitas kita harus diisi dengan orang-orang yang tepat, mereka yang takut akan Tuhan. Karena mereka sangat memungkinkan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan yang kita ambil. 

Kita akan belajar dari kisah Rehabeam (1 Raj. 12:1-19). Dia adalah anak dari Salomo. Dia anak dari seorang yang paling bijaksana dan juga berhikmat (1 Raj. 4:29). Setelah ayahnya meninggal, Rehabeam dinobatkan sebagai raja. Kemudian rakyat hendak melakukan perundingan kepadanya di Sikhem dan Rehabeam menemui mereka disana. Rakyat mengeluhkan masa pemerintahan sebelumnya. Mereka mengeluhkan bahwa ayahnya telah memberatkan tanggungan mereka, dan mereka menuntut Rehabeam untuk meringankan beban mereka (1 Raj. 12:4). Mereka tidak meminta untuk dibebaskan sepenuhnya dari membayar pajak, tetapi meminta untuk diringankan tanggungannya. 

Kemudian Rehabeam meminta nasihat dari orang-orang yang ada disekitarnya mengenai jawaban atau keputusan apa yang harus ia ambil atas permohonan tersebut. Pertama, Rehabeam pergi kepada tua-tua yang selama hidup Salomo mereka mendampingi Salomo. Lalu kata tua-tua itu, “Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.”  (1 Raj. 12:7). Para tua-tua menyarankannya untuk memerintah dengan melayani, dengan berbuat baik dan rendah hati, dengan demikian ia akan memenangkan hati mereka. 

Tetapi Rehabeam tidak mendengarkan nasihat para tua-tua yang berpengalaman mendampingi ayahnya di sepanjang hidupnya. Kemudian Rehabeam pergi kepada orang-orang muda yang bersifat pemarah dan juga angkuh. Mereka memberikan jawaban yang keras dan mengacam tuntutan rakyat. 

Dari kisah Rehabeam ini kita dapat belajar bahwa Rehabeam mengabaikan nasihat dari para tua-tua yang berpengalaman. Oleh karena itu di dalam komunitas kita perlu ada orang-orang yang bijak di dalamnya, sehingga saat kita bercerita dan bertukar pikiran ada perspektif-perspektif baru yang baik bagi kita. 

Bagaimanakah dengan kita? Mari kita mencari komunitas yang dapat membuat kita bertumbuh dalam Tuhan. Saat kita di dalam society tersebut, kita dapat saling mengingatkan, saling menasehati, berbagi hikmat dan juga pengetahuan. Jika saat ini Anda ada di dalam society yang tidak sehat, society yang membuat kita malah semakin jatuh ke dalam dosa. Tinggalkanlah, dan kembali kepada society yang takut akan Tuhan. 

Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati!