BERTAHAN DALAM PANGGILAN

Jika kita membahas mengenai bertahan, tentunya ada sesuatu yang harus di lewati dengan perjuangan. Setiap kita pasti memiliki tanggung jawab, tidak ada satupun orang yang tidak memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab kita yang utama sebagai orang percaya adalah memenuhi panggilan yang Tuhan berikan. Terkadang dalam memenuhi panggilan itu tidaklah mudah. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Kita akan belajar dari seorang tokoh dalam Alkitab yang bertahan dalam panggilan Tuhan. Tokoh tersebut bernama Nuh.

Orang-orang pada zaman itu hidup di dalam kehidupan yang bergitu jahat. Hanya Nuh yang hidup berkenan di hadapan Allah dan begitu mengasihi Tuhan.

“Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu bergaul dengan Allah.” – Kejadian 6:9

Kejahatan orang-orang di zaman itu membuat Allah begitu murka. Allah berencana untuk membersihkan bumi dari orang-orang yang jahat dengan banjir yang sangat besar.

“Berfirmanlah TUHAN: ‘Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” – Kejadian 6:7-8

 Allah memanggil Nuh dan keluarganya sebagai orang yang layak untuk diselamatkan. Allah memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera di atas gunung dari kayu gofir. Setelah mendapatkan perintah dari Tuhan, Nuh melakukan semuanya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

Namun, dalam proses membangun bahtera itu banyak sekali pergumulan yang ia hadapi. Bukan hanya kelelahan saat membangun bahtera tetapi saat dia memberitakan kepada orang-orang betapa Allah mengasihi mereka dan Allah menginginkan mereka untuk bertobat. Tetapi tidak ada satupun yang mendengarkannya, bahkan mereka mengejek Nuh. Banyak orang yang berpikir bahwa dia gila karena membangun bahtera di atas gunung. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Nuh melakukan semua seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Bahkan Nuh tetap beriman dan mempercayai Tuhan.

“Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran sesuai dengan imannya.” – Ibrani 11:7

Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa kunci utama untuk kita dapat bertahan di dalam panggilan adalah kita harus memiliki iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Karena di luar Kristus kita tidak dapat bertahan dalam memenuhi panggilan hidup kita yaitu memuliakan Tuhan. Yang kedua yaitu kita harus bergaul karib dengan Dia, sebagaimana Nuh yang bergaul dengan Allah. Mari kita terus mengandalkan Tuhan di dalam setiap tanggung jawab yang ada pada kita. Karena dengan bersandar kepada Allah kita dapat bertahan melewati segala pergumulan yang ada. Seberapa berat tantangan hidup yang ada, seberapa banyak orang mungkin yang merendahkan atau menyepelekan kita, jika kita terus bersandar kepada Tuhan, maka kita pasti mampu bertahan dengan kekuatan dari pada Tuhan.

Oleh karena itu, apapun dan bagaimana pun keadaan kita saat ini, marilah kita terus bertahan dalam panggilan dengan terus beriman dan bergaul karib dengan Allah.

 

Tuhan Yesus memberkati!