Skip to content

BERTUMBUH LEWAT KESULITAN

Pernahkah Saudara mendengar soal tokoh Alkitab Yohanes Markus? Seberapa jauh Saudara mengenal tokoh ini? Seringnya tokoh ini disebutkan sebagai seorang yang tidak setia, yang meninggalkan pelayanan, namun kemudian diterima kembali setelah sekian waktu karena ia berubah dan kembali ke pelayanan. Kali ini, menggunakan data-data yang tersedia di Alkitab, dan imajinasi, kita akan belajar dari perjalanannya terutama dalam kaitan menghadapi kesulitan dalam pelayanan dan misi.

Namanya muncul pertama kali di Kis. 12:12 waktu Petrus, yang dikeluarkan secara ajaib dari penjara oleh malaikat, memutuskan untuk datang ke rumahnya dan bertemu dengan para murid lainnya. Di rumah Yohanes Markus ini “banyak orang berkumpul dan berdoa”, artinya kehidupan rohani dan pelayanan bukan sesuatu yang asing baginya. Di akhir pasal 12 (ayat 25), disebut ia turut pergi bersama Barnabas dan Saulus untuk pekerjaan misi. Mungkin saja peristiwa Petrus itu menguatkan dirinya untuk terlibat lebih jauh dalam misi. Tidak hanya puas dengan terlibat dalam perkumpulan rohani, ia mau mengalami keajaiban Tuhan dalam pekerjaan misi.

Tidak jelas apa yang membuatnya berbalik jalan, namunYohanes Markus memutuskan untuk meninggalkan Barnabas dan Paulus dan pekerjaan misi mereka untuk kembali ke Yerusalem, tempat dia berasal (13:13). Bisa saja, itu karena ternyata pekerjaan misi bukanlah hanya soal keajaiban dan keberhasilan, tapi juga ada tantangan, penolakan dan bahaya yang nyata (13:6-8). Barnabas dan Paulus pun mengakui bahwa penderitaan dan kesulitan itu bagian yang musti dilewati dalam pelayanan dan misi (14:22), namun bagaimanapun Tuhan menolong dan membuat pekerjaan itu berhasil (14:27).

Pada waktu selesai pertemuan di Yerusalem, Barnabas bermaksud membawa kembali Yohanes Markus dalam pekerjaan misi, namun Paulus menolak keras, hingga akhirnya mereka berpisah jalan dan masing-masing membentuk tim pelayanannya (15:35-41). Tak banyak kisah detil mengenainya lagi kecuali hal-hal baik yang disebut di Kolose 4:10, Filemon 24, dan 2 Timotius 4:11, yang menunjukkan bahwa ia terlibat serius di pelayanan dan misi, dan bahkan peranannya penting bagi Paulus, dan masuk dalam salah satu permintaan terakhir Paulus untuk bertemu dengannya sebelum mengalami hukuman.

Kadang kisah sukses orang lain atau suasana yang menarik dan menggugah kita bisa menarik kita untuk terlibat dalam pelayanan dan misi. Kita ingin menjadi bagian dari kisah-kisah hebat itu, dan itu bisa dipahami. Namun pelayanan dan misi bukan hanya soal keberhasilan, kehangatan kasih dan kuasa Tuhan yang bekerja. Kesulitan, bahaya, luka hati, perselisihan, bahkan maut, adalah paketnya, dan itu sangat mungkin membuat kita patah semangat, kecewa, mundur.

Namun, Tuhan bisa menyediakan kesempatan berikutnya jika kita mau berubah dan diajar, juga dengan rela menerima seluruh paketnya. Apa yang Saudara perlu doakan di hadapan Tuhan saat ini? Kehadiran “Barnabas” yang memberi kesempatan kedua? Atau keberanian dan kerelaan untuk terus terlibat dalam pelayanan dan misi?

Tuhan Yesus memberkati!