CHANCE

Jika di minggu lalu kita telah belajar mengenai waktu, dimana Firman Tuhan mengatakan bahwa masa hidup manusia ialah sampai tujuh puluh tahun bahkan delapan puluh tahun. Tetapi tidak ada satupun diantara kita mengetahui batas usia kita untuk hidup di dunia ini sampai kapan. Maka jika kita masih hidup hingga saat ini itu adalah kesempatan. Setiap hari, ketika kita bangun pagi, itu merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan atau kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kita dapat melayani Tuhan.

Berbicara mengenai kesempatan, saya teringat akan sebuah lagu yang memiliki lirik demikian,

Hidup ini adalah kesempatan

Hidup ini untuk melayani Tuhan

Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri

Hidup ini harus jadi berkat

 

Kita mengetahui bahwa tidak selamanya kita akan hidup. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, bahkan bertahun-tahun yang kita jalani adalah kesempatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Semua pilihan ada pada kita. Tidak ada seorang pun diantara kita yang dapat mengubah masa lalu, tetapi setiap orang dapat berusaha untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Firman Tuhan dalam Matius 5:14-30 menceritakan akan “Perumpamaan tentang talenta”. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada seorang majikan yang mau berpergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikan lima talentanya, yang kedua diberikan dua talenta, dan yang ketiga lagi diberikan satu talenta, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Hamba yang pertama dan kedua berhasil menggandakannya. Yang memiliki lima talenta berhasil membuat menjadi sepuluh talenta, yang memiliki dua talenta menjadi empat talenta. Namun hamba yang ketiga tidak berbuat apa-apa namun mengutuki tuannya. Sebuah kesempatan yang telah diberikan oleh sang majikan kepada hamba-hambanya, namun disia-siakan oleh hamba yang ketiga. Oleh karena itu sang tuan berkata kepada hamba yang pertama dan kedua bahwa mereka adalah hamba yang baik dan setia, kemudian ia memberikan kepada mereka tanggung jawab dalam perkara yang besar. Tetapi kepada hamba yang ketiga mengatakan bahwa ia adalah hamba yang jahat dan malas, sehingga dicampakkannya hamba yang ketiga itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, dimana hanya ada ratap dan kertak gigi.

Kisah perumpamaan ini menceritakan tentang Hal Kerajaan Sorga dan merupakan sebuah alegori tentang akhir zaman. Ada saat dimana Tuhan Yesus pergi (naik ke surga) kemudian akan ada saat dimana Ia akan datang lagi untuk meminta pertanggungan jawab kepada kita sebagai orang-orang percaya atas setiap kepercayaan dan karunia yang telah Dia berikan.

Tuhan tidak ingin kita tinggal diam, namun Ia menginginkan kita untuk terus berusaha mengerjakan keselamatan kita. Sebagaimana Firman Tuhan yang dituliskan dalam Filipi 2:12 yang berkata demikian,

“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kami senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.”

Kesempatan tidak akan datang dua kali. Tuhan telah memberikan kepada setiap kita karunia, keluarga, pekerjaan, pelayanan, harta (talenta) sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing. Oleh karena kita, marilah kita menjalani kehidupan kita dengan meminta hikmat kepada Tuhan supaya setiap keputusan yang kita ambil, segala kegiatan yang kita lakukan, segala harta yang kita miliki dapat kita lakukan untuk pekerjaan Tuhan, untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan!

 

Tuhan Yesus memberkati!