CHARITY PROGRAM 2023

Lupao, Nueva Ecija

Hello, ICFams apa kabar nih? Semua diberkati Tuhan pastinya kan? Amin..

Pada hari Senin, 28 Agustus 2023 gereja ICF Makati melakukan pelayanan diakonia ke St. Vincent The Paul Center, Sister Of Charity Of Our Lady Mother Of Mercy di daerah Lupao, Nueva Ecija.

Pelayanan diakonia itu sebenarnya apa sih? Pelayanan diakonia merupakan salah satu dari antara lima pilar gereja (Koinonia, Diakonia, Kerygma, Liturgia dan Marturia). Pelayanan diakonia artinya yaitu bentuk pelayanan yang dilakukan dengan memberikan bantuan seperti makanan, memberikan kebutuhan sandang, menghibur yang berduka, dan mengunjungi orang yang sakit, pelayanan kepada orang-orang yatim piatu, pelayanan kepada yang mengalami bencana alam, dan pelayanan kepada orang-orang disabilitas. Atau dapat disimpulkan sebagai pelayanan yang lebih kepada tindakan belaskasihan. Firman Tuhan dalam Galatia 6:2 berkata demikian,

“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Dalam mewujudkan Firman Tuhan di atas, maka ICF Makati melakukan pelayanan diakonia kepada orang-orang disabilitas yang ada di St. Vincent The Paul Center, Sister Of Charity Of Our Lady Mother Of Mercy di daerah Lupao, Nueva Ecija. Kami membagikan sembako dan juga pakaian bagi mereka, kemudian bernyanyi dan berdoa bersama.

Sungguh bersyukur dapat melihat orang-orang disabilitas yang kami layani dapat bersukacita bersama. Bukan hanya orang-orang yang kami layani yang bersukacita dan diberkati, tetapi para jemaat Tuhan yang ikut terlibat dalam pelayanan diakonia ini pun merasakan sukacita dan kasih Tuhan yang begitu nyata dalam kehidupan mereka.

 Bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah memakai para jemaat Tuhan untuk menjadi alat-Nya dalam memberikan bantuan baik dalam bentuk dana, sembako, tenaga maupun doa untuk orang-orang disabilitas disana. Kiranya Tuhan Yesus membalas setiap jerih lelah bapak/ibu sekalian dengan berlipat kali ganda.

Tidak hanya itu, para jemaat ICF Makati yang mengikuti program ini pun mendapatkan berkat dari para suster yang ada disana. Mereka menyediakan hidangan masakan yang begitu nikmat. Kemudian mereka juga mengizinkan kami untuk memanen pucuk daun singkong, cabai, jeruk calamansi, kunyit, serai, dan masih banyak lagi. Kami memberkati, kami pun diberkati. Terpujilah nama Tuhan, biarlah segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus.

Oleh karena itu, marilah kita terus mewujudkan kasih Allah kepada sesama. Mewujudkan kasih Allah karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Tuhan Yesus memberkati!

Berikut beberapa kesaksian dari jemaat ICF Makati yang turut ambil bagian dalam pelayanan diakonia ini:

“Seru dan bagus.” – Nani

“Puji Tuhan, terima kasih Ps. Redy, ci Elsa dan teman-teman sekalian untuk pengalaman dan kebersamaan hari ini. Yang kita bat hanyalah hal kecil yang tidak sebanding dengan kasih Tuhan atas anugerah-Nya kepada kita dan mengajarkan kita untuk memperhatikan orang-orang di sekitar kita dengan kasih Allah.” – Tante Beth

“Charity kali ini sangat luar biasa ya. Pengalaman yang mungkin tidak akan terulang kembali. Melihat langsung orang-orang yang disabilitas tetapi masih memiliki harapan bersama Tuhan Yesus. Anak-anak masih tertawa bahagia walau hanya main keran air. Harapan salah satu wanita yang ingin tetap mencari pasangan hidup walaupun kehidupan mereka susah tetapi masih ada LOVE and HOPE di dalam Tuhan. Bahagia bisa berbagi waktu walau tidak sebanding dengan kasih karunia Tuhan di dalam hidupku. Plusnya, happy selama perjalanan bisa fellowship bareng bersama di dalam mobil. So, walaupun perjalanan jauh dan melelahkan, tetapi semua terbayar karna Tuhan banyak kasih bonus-bonusnya. Thank you ICF!” – Limmonglin

“Senang, terharu juga bisa dikasih kesempatan ikut charity. Biarpun jauh ya nggak berasa capeknya, mungkin yang capek yang semobil sama aku karena aku ngoceh terus hahahha… Lain kali kalau diajak lagi selama ada kesempatan aku mau-mau aja.” – Nana

“Aku bersyukur banget bisa ikut charity kali ini. Selain kelilingi sama teman-teman yang supportive, sampai disana aku merasa kaya Tuhan buka mata aku untuk bisa mengerti sih. Selama ini aku merasa apa yang aku punya itu, bisa aku miliki karena aku meraihnya berdarah-darah, dan aku merasa Tuhan juga punya debt sama aku untuk membahagiakan aku di masa dewasa karena masa kecilku itu penuh penderitaan. Tapi, sampai di Lupao kemarin aku jadi merasa, Tuhan gak punya debt apa-apa sama aku, aku aja yang ungrateful atas penyertaan Tuhan yang memampukan aku untuk ada diposisiku hari ini. Aku selalu bersungut-sungut, padahal banyak yang lebih susah dari aku.” – Mega