CONSUMED BY CHAOS
Hi ICFers!
Kali ini kita memasuki tulah ke delapan yaitu belalang. Dari tujuh tulah yang telah kita pelajari, kita telah melihat betapa kerasnya hati Firaun. Allah telah memberikan tujuh tulah kepada orang Mesir, membuat mereka menjadi sangat menderita. Semua ahli sihir Mesir tidak berdaya, bahkan para allah Mesir pun dipermalukan oleh kuasa Allah yang begitu dahsyat. Tetapi tetap saja mereka tidak mau bertobat, tidak mau mendengarkan Allah dan tetap tidak membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir.
Ayat 1-6 dijelaskan bahwa Allah kembali memerintahkan Musa dan Harun untuk menghadap Firaun, kembali menyampaikan pesan yang sama yaitu meminta Firaun untuk membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir sehingga mereka dapat beribadah kepada Tuhan dan mempersembahkan korban kepada-Nya. Setelah itu mereka meninggalkan Firaun. Tetapi para pegawainya sudah mulai putus asa, mereka semakin menyadari kebesaran kuasa Allah Israel sehingga mereka mendesak Firaun untuk membebaskan bangsa Israel agar mereka tidak terus terkena tulah. Dituliskan dalam Keluaran 10:7 berkata demikian,
Sesudah itu berkatalah para pegawai Firaun kepadanya: “Berapa lama lagi orang ini akan menjadi jerat kepada kita? Biarkanlah orang-orang itu pergi supaya mereka beribadah kepada TUHAN, Allah mereka. Belumkah tuanku insaf, bahwa Mesir pasti akan binasa?
Setelah itu, para pegawai Firaun kembali membawa Musa dan Harun ke hadapan Firaun. Namun Firaun masih belum membiarkan orang Israel pergi. Ia masih tawar menawar dengan Musa. Ia berkata, bahwa dia hanya membiarkan laki-laki saja yang pergi dan beribadah kepada Tuhan di padang belantara, tetapi anak-anak dan juga perempuan harus tetap tinggal di Mesir. Setelah itu Firaun mengusir mereka.
Tetapi Firaun berkata kepada mereka: “TUHAN boleh menyertai kamu, jika aku membiarkan kamu pergi dengan anak-anakmu! Lihat, jahatlah maksudmu! Bukan demikian, kamu boleh pergi, tetapi hanya laki-laki, dan beribadahlah kepada TUHAN, sebab itulah yang kamu kehendaki.” Lalu mereka diusir dari depan Firaun. – Keluaran 10:10-11
Namun Musa tidak menyetujui permintaan Firaun tersebut, kemudian Allah menurunkan tulah ke delapan yaitu belalang. Demikianlah Firman Tuhan,
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu ke atas tanah Mesir mendatangkan belalang dan belalang akan datang meliputi tanag Mesir dan memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah, semuanya yang ditinggalkan oleh hujan es itu.” Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang. Datanglah belalang meliputi seluruh tanah Mesir, sangat banyak; sebelum itu tidak pernah ada belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itu pun tidak akan terjadi lagi yang demikian. Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang hijau pada pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir. – Keluaran 10:12-15
Dapatkah saudara bayangkan betapa mengerikan dan betapa kacaunya kondisi Mesir saat itu? Sebab dikatakan bahwa belalang itu sangat banyak dan meliputi seluruh Mesir, bahkan sebelum dan sesudahnya tidak pernah terjadi wabah demikian. Belalang itu benar-benar memusnahkan segala tumbuhan, buah-buahan dan pohon yang ada di Mesir, hingga tidak ada lagi yang hijau pada pohon atau tumbuhan yang ada di seluruh Mesir.
Dari peristiwa ini kita diperlihatkan kembali bagaimana dahsyatnya kuasa Allah kita. Kita juga menyadari bahwa kehidupan dan segala makanan itu datangnya dari Tuhan. Kita mungkin bisa mengusahakan tanah untuk menjadi makanan kita tetapi kita harus menyadari bahwa Allah dapat memberkati dan mengambil semuanya itu. Oleh sebab itu, kita tidak boleh sombong dan merasa lebih hebat dari pada Tuhan. Tidak hanya itu, melalui peristiwa ini juga kita melihat bahwa dewa-dewa Mesir juga kembali dipermalukan oleh-Nya. Diantaranya adalah, dewa Ra (dewa api), Geb (dewa bumi), Osiris (dewa air), Shu (dewa udara), Sobek (dewa-dewa binatang-binatang), Nepri (dewa gandum), Ermutet dan Termutis (dewa panen). Tidak ada yang dapat menandingi kuasa Allah Israel.
Maka segeralah Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: “Aku telah berbuat dosa terhadap TUHAN, Allahmu, dan terhadap kamu. Oleh sebab itu, ampunilah kiranya dosaku untuk sekali ini saja dan berdoalah kepada TUHAN, Allahmu itu, supaya bahaya maut ini dijauhkan-Nya dari padaku.” Lalu keluarlah Musa meninggalkan Firaun dan berdoa kepada TUHAN. Maka TUHAN membuat angin bertiup dari jurusan sebaliknya, yakni angin barat yang sangat kencang, yang membawa belalang itu dan melemparkannya ke dalam Laut Teberau: tidak ada satu pun belalang pun yang tinggal di seluruh daerah Mesir. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak mau membiarkan orang Israel pergi. – Keluaran 10:16-20
Dari ayat di atas kita melihat bahwa Firaun seakan-akan bertobat, dengan meminta supaya Musa berdoa kepada Allah supaya Dia menghentikan tulah belalang itu. Tetapi setelah Musa berdoa dan Allah berkenan atas doa Musa, sehingga Ia melemparkan belalang-belalang itu ke dalam Laut Teberau. Namun, setelah tulah itu berhenti, Firaun kembali mengeraskan hatinya dan tidak mengizinkan bangsa Israel keluar dari Mesir.
Bagaimanakah perasaan saudara setelah mempelajari delapan tulah yang Allah berikan kepada Firaun dan juga bangsa Mesir? Gemas bukan? Kesal bukan? Namun, tahukah saudara bahwa kita pun terkadang tidak jauh beda dengan Firaun. Tuhan mungkin telah berkali-kali menegur kita dengan berbagai cara, dari yang lembut hingga mungkin dengan teguran yang keras. Hingga kekacauan terjadi dalam hidup kita. Kita merasakan sakit karena proses yang Tuhan izinkan supaya kita berbalik kepada-Nya, kemudian kita berdoa meminta agar Tuhan memenuhi permintaan doa kita. Namun tak lama, kita kembali berbuat kesalahan yang sama.
Dari kisah ini kita belajar bahwa jika saat ini Tuhan sedang berbicara dan menegur kita, dengarkanlah, segera memohon ampun, bertobat dan jangan lakukan hal itu lagi. Don’t let our lives be consumed by chaos! Memanglah tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Sebab Roh Kudus senantiasa menolong dan memampukan kita untuk menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Sehingga hidup kita terus diubahkan dan kita dipakai untuk menjadi alat kemuliaan-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!