DIVINE POTRAITS

Hi ICFers, apa kabar nih? 

Minggu ini kita akan belajar mengenai “Divine Potraits”. Apa itu divine potraits? Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah potret ilahi. Apa yang dimaksud dengan potret ilahi disini? 

Nah, pembahasan Firman Tuhan kali ini masih lanjutan dari renungan Firman Tuhan selama dua minggu lalu nih. Jika dalam beberapa waktu yang lalu kita telah belajar bahwa setiap kita manusia diciptakan begitu berharga, sebab kita segambar dan serupa dengan Allah (Kej. 1:27). Kirakira tahu gak apa lagi spesialnya manusia dibandingkan dengan ciptaan lainnya? Firman Tuhan dalam Mazmur 8:6 berkata demikian 

Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” 

Dari ayat di atas kita dapat melihat bahwa manusia menduduki tempat yang sangat terhormat di antara keberadaan-keberadaan lainnya. Mengingat bahwa kita dijadikan hampir sama seperti Allah. Bahkan kita diperlengkapi dengan kecakapan dan kemampuan yang mulia, sebab Dia memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat 

Kata ‘kemuliaanberasal dari bahasa Ibrani yaitu כָּבוֹד (dibaca: kabowd) yang menjadi akar ide ‘keakraban’ dan mengacu kepadabobot’ dan ‘nilai’. Pemakaian kata ini berkaitan dengan manusia mengacu kepada kekayaan, kemegahan dan reputasi (meskipun kata ini sering diterjemahkan kehormatan). 

Kemuliaan Allah adalah keindahan dan keagungan kesempurnaan-Nya yang beranekaragam. Kemuliaan ini berfokus pada atribut-atribut Allah seperti kekuasaan, kebijaksanaan, belas kasihan, dan keadilan-Nya. Secara umum, kemuliaan Tuhan adalah keselarasan sempurna dari seluruh sifat-sifat Allah menjadi satu wujud pribadi dan keindahan yang tak terhingga 

Dia memberikan keberadaan bagi manusia dan menjadikan kita terhormat, Dia melayakkan kita untuk berkuasa atas makhluk-makhluk lainnya. Dia membuat kita pantas untuk menguasai hewan-hewan. Lalu kemampuan bernalar manusia adalah kemuliaan. Oleh sebab itu kita tidak boleh mencemarkan dan menyalahgunakan mahkota yang telah Dia berikan, atau bahkan bertindak berlawanan dengan apa yang dikehendaki-Nya.  

Allah telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki manusia. Manusia diberikan kemampuan untuk untuk menangkap binatang-binatang, meskipun banyak hewan yang lebih kuat dari pada kita tetapi manusia dapat menjinakannya (Yak. 3:7). Hal ini merupakan otoritas ilahi yang luar biasa, yang diberikan oleh Allah kepada manusia 

Manusia merupakan ciptaan tertinggi Allah. Kita diciptakan untuk bersekutu dengan Allah. Manusia satu-satunya makhluk ciptaan yang diciptakan yang dapat berkomunikasi dengan Allah sebagai satu pribadi kepada Sang Pribadi yang sempurna. Manusia diberikan potensi oleh Allah untuk dapat mengembangkan diri agar hidup kita senantiasa dipakai oleh Allah.  

Dari sinilah kita dapat melihat kemuliaan Allah yang nampak dari otoritas dan kuasa yang Dia berikan kepada manusia yang segambar dengan-Nya. Dengan otoritas itulah manusia dapat mengelola semua makhluk ciptaan lainnya 

Tetapi kehebatan sejati manusia hanya dapat diwujudkan ketika ia dibaharui oleh Roh Kudus, bertumbuh di dalam Dia yang adalah kepala yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebab, sangatlah sia-sia jika manusia berkuasa atas alam tetapi tanpa tujuan yang sesuai dengan kehendak-Nya.  

Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang tidak pernah berhenti. Sebagai gambaran ilahi Allah di bumi, kita mempunyai nilai yang lebih dan makna lebih daripada yang bisa kita miliki jika kita sendiri 

Tuhan telah menempatkan gambar-Nya pada kita, menjadikan kita berharga. Kita bertanggung jawab untuk mewakili pemerintahannya, menjalankan wewenang yang didelegasikan, mengekspresikan karakter-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Ketika kita mengetahui bahwa kita dimahkota kemuliaan dan hormat sehingga dijadikan alasan untuk kita menjadi sombong. Sungguhlah tidak! Tuhan menginginkan kita untuk senantiasa rendah hati, dan hidup kita senantiasa mencerminkan kasih dan karakter-Nya. Because all of us, His divine potraits! 

Tuhan Yesus memberkati!