DUAL OBLIGATION OF CHRISTIAN
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. – 2 Timotius 2:22
Saya teringat ketika masih muda, ada saja dorongan yang membuat saya mau mengerjakan sesuatu, baik itu adalah yang ‘baik’ atau bahkan yang ‘kurang baik’. Dorongan itu bergitu mengalir seperti ingin membuktikan diri bahwa saya muda dan tidak ada yang dapat menghalangi saya yang masih kuat ini. Ini semakin menjadi ketika bertemu dengan teman-teman saya yang sama ingin melakukan pembuktian diri.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia dan juga kerinduan untuk dipakai oleh Tuhan, saya melihat masa muda itu sambil menggelengkan kepada, tidak habis pikir kenapa saya bertindak demikian. Bukan berarti saya tidak menyadari apa yang saya lakukan, justru saya dengan penuh kesadaran melakukan akan hal ini.
Di lain pihak, saya memiliki teman yang tidak mau ikut-ikutan apa yang saya lakukan secara ‘liar’. Dia tetap ikut berkumpul namun ketika melakukan hal-hal yang aneh maka ia akan pamit untuk pulang dan melakukan bisnis kecilnya. Ketika kami hanya menghabiskan waktu untuk mencapai pengakuan diri, teman saya sedang membangun diri untuk menggapai mimpi.
Paulus mengingatkan Timotius yang masih muda untuk dapat menguasai nafsu mudanya. Bersyukur Timotius memiliki mentor seperti Rasul Paulus, sama halnya dengan teman saya yang memiliki pembimbing sehingga kekuatan masa mudanya dapat tersalurkan ke arah yang baik.
Kita perlu memberi diri untuk dibimbing oleh orang-orang seperti Rasul Paulus ini. Terlebih dalam melakukan apa yang harus dijauhi dan mengerjakan apa yang harus dikejar. Jika kita mengaku sebagai orang-orang yang berseru kepada Tuhan maka tindakan kita pun perlu menunjukkan demikian. Tindakan menjauhi dan mengejar ini sebenarnya bukanlah tindakan yang dilakukan dalam dua waktu yang berbeda, namun sebenarnya adalah dalam satu tindakan mengandung dua unsur tindakan menjauhi dan mengejar itu.
Sebagai contoh, ketika kita taat pada peraturan lalu lintas maka kita sedang menjauhi kecelakaan dan mengejar keselamatan sampai di tujuan. Kita tidak melakukan dua kegiatan yaitu menjauhi kecelakaan dan mengejar keselamatan melainkan satu rangkaian kegiatan.
Mari terus semakin mencermati setiap tindakan-tindakan kita sehingga kehidupan kita semakin mempermuliakan Tuhan yang telah memakai kita.
Tuhan Yesus memberkati!