DUTY

Minggu ini kita akan membahas mengenai “Duty” yang artinya pekerjaan, tugas atau tangggung jawab. Sebagian orang memandang bekerja sebagai beban, bahkan ada yang menganggapnya sebagai hukuman Tuhan. Padahal sejak awal penciptaan, Allah telah memberikan tugas kepada Adam untuk bertanggung jawab menguasahakan dan memelihara taman Eden. Bekerja bukanlah hukuman Allah untuk membebani manusia. Firman Tuhan memandang bekerja sebagai berkat Allah, sebab segala sesuatu yang berasal dari pada Tuhan pastilah baik dan juga istimewa.
Kali ini kita akan belajar Firman Tuhan tentang Perumpamaan Talenta (Mat. 25:14-30). Perumpamaan mengenai talenta ini bicara mengenai pertanggungjawaban orang percaya kepada Tuhan. Setiap kita diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan pekerjaan ataupun tugas yang diberikan untuk kemuliaan Tuhan. Sebab pada saat Tuhan datang kembali, Dia akan menuntut pertanggungjawaban kita, yaitu buah-buah pekerjaan kita.
Kita diibaratkan sebagai hamba-hamba yang diberikan kepercayaan tuanya dengan talenta-talenta. Setiap hamba menerima talenta sesuai dengan kesanggupannya masing-masing (ayat. 14-15). Tuan dalam perumpamaan ini memberikan kepada masing-masing hambanya kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut. Hamba yang menerima lima dan dua talenta memenuhi harapan tuannya. Sedangkan hamba yang menerima satu talenta tidak menggandakannya, karena ia takut kehilangan talenta tersebut.
Perumpamaan mengenai talenta ini sebenarnya bukanlah persoalan mengenai uang atau harta semata. Sang tuan memercayakan pengelolaan talenta itu adalah semacam ujian yang pada akhirnya akan menentukan apakah para hamba tersebut layak dipercayakan perkara atau tanggung jawab yang lebih besar (ayat. 21, 23). Ia tidak menuntut bertambahnya harta, melainkan bagaimana kesetiaan para hamba kepadanya melalui tindakan pengelolaan talenta.
Jika membahas mengenai hal ini, saya teringat akan sebuah lagu yang memiliki lirik demikian,
Kerja buat Tuhan selalu manise,
Biar pikul salib selalu manise,
Ayo kerja buat Tuhan sungguh senang-senange,
Dipanggil Tuhan selalum anise
Serahkan diri ke lading Tuhan sodara
Serta Tuhan selalu manise
Reff:
Manise, manise ikut Tuhan selalu manise
Manise, manise ikut Tuhan selalum anise
Firman Tuhan dalam Pengkhotbah 9:10 berkata,
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.”
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mengerjakan setiap pekerjaan ataupun tanggung jawab yang diberikan dengan maksimal? Bertanggung jawab dalam pekerjaan merupakan cermin kesetiaan kita kepada Tuhan. Kesetiaan kita seharusnya ditunjukkan dengan mengerjakan pekerjaan ataupun tugas dengan sebaik mungkin. Sekecil apapun, sesederhana apapun bahkan sebanyak dan seberat apapun pekerjaan yang diberikan kepada kita, kita tetap harus mengerjakannya dengan baik. Firman Tuhan dalam Kolose 3:23 berkata demikian,
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Dari ayat tersebut juga kita dapat belajar bahwa segala pekerjaan dan tanggung jawab yang kita miliki, kita harus mengerjakannya dengan segenap hati kita, tentunya harus melakukannya dengan maksimal. Maksimal disini bukan berarti untuk mencari pujian dari manusia (atasan kita) tetapi kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh supaya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, terlebih lagi untuk memuliakan Tuhan. Let’s do our duty with extramile!
Tuhan Yesus memberkati!