Skip to content

EMBRACING LIFE

Hi ICFams..

Gimana kabar nya nih? Semua diberkati Tuhan, Amin?

Puji Tuhan pada hari Jumat, 16 Februari 2024 lalu ICF Makati telah mengadakan fellowship yang berjudul “Embracing Life”. Fellowship ini ditujukkan dan dihadiri oleh orang-orang yang single atau yang belum menikah. Dengan tujuan supaya orang-orang yang belum menikah ini dapat memaksimalkan apa yang sudah Tuhan berikan pada diri mereka di masa-masa mereka belum menikah. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan fellowship diantara jemaat yang single. Sungguh konsep yang luar biasa. Bukan hanya itu, acara ini juga didekorasi dengan sedemikian rupa sehingga ruang gereja menjadi sangat indah. Acara ini dikelola oleh jemaat ICF Makati yang telah menikah.

 

Panitia memulai acara ini dengan doa, kemudian games. Dimana setiap orang yang duduk di meja yang sama harus saling mengenal. Mengetahui family name masing-masing, kota asal, ukuran sepatu, dan juga tempat dating favorite atau yang diimpikan. Panitia memberikan sejumlah waktu, kurang lebih 15 menit untuk peserta mengobrol dan saling menanyakan hal-hal yang di atas, lalu menghafalnya. Setelah itu, panitia memanggil setiap orang yang ada di meja tertentu sesuai dengan urutan yang telah mereka buat. Kemudian membagi peserta menjadi dua kelompok, lalu ada kain sebagai pembatas untuk menutupi siapa orang yang ada di balik kain tersebut. Saat kain diturunkan, maka peserta harus menebak pertanyaan dari panitia sesuai dengan instruksi yang telah dijelaskan. Peserta yang tercepat menjawab dengan benar dapat memilih hadiah yang ada di meja dengan sesuka hati mereka. 

Setelah itu, acara ini dilanjutkan dengan talk show. Narasumber dalam talk show ini adalah Ps. Redy Stevanus selaku gembala siding gereja ICF Makati, dan ibu Elsa Aurelia sebagai moderator. Dari talk show ini kita dapat mengetahui bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetapi dengan kelebihan yang kita miliki, kita tidak boleh menjadi sombong. Dengan kekurangan/kelemahan yang kita miliki juga, kita tidak boleh menjadi minder. Karena Allah menciptakan manusia untuk saling melengkapi satu sama lain. Jika kita memiliki kelebihan, maka pakailah kelebihan itu untuk menolong dan melengkapi kelemahan/kekurangan orang lain. Dan jika kita memiliki kelemahan, maka izinkanlah orang lain juga untuk menolong dan melengkapi kita.

Ps. Redy memberikan dirinya sebagai contoh. Dia mengakui bahwa dia memiliki kelemahan yaitu buta warna parsial, sehingga ia kesulitan untuk membedakan warna-warna tertentu. Tetapi dia begitu bersyukur memiliki istri yaitu ibu Elsa Aurelia yang dapat menolong kelemahannya. Istri yang dikasihinya, selalu menolong dia dalam hal ini, misalnya dalam hal berpakaian. Oleh karena pertolongan yang dilakukan oleh istrinya, maka Ps. Redy dapat berpenampilan dengan baik. Warna baju yang dipakai olehnya tidak pernah bertabrakan warna. 

Inilah yang dimaksud dengan Embracing Life, dimana kita diajak untuk terus memaksimalkan apa yang ada di dalam diri kita. Bersyukur atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Dan senantiasa memakai kelebihan kita untuk dapat menolong orang lain dan menjadi berkat bagi orang lain.

 

Kemudian acara ini dilanjutkan dengan makan malam bersama. Makanan yang disediakan juga rasanya enak semua lho. Panitia telah menyiapkannya makanan ini dari cathering. 

Lalu acara ini diakhiri dengan doa bersama dan juga foto bersama.

Syukur kepada Allah yang telah menjadikan hari yang luar biasa sehingga acara Embracing Life ini dapat berjalan dengan baik. Terima kasih juga kepada seluruh panitia yang sudah berjerih lelah mengatur dan mengelola acara ini dengan sedemikian rupa. Terpujilah nama Tuhan Yesus.