Skip to content

ENGRAVED ON HIS HEART

Hi ICFers! 

Jika di minggu lalu kita telah belajar bahwa sebagai orang-orang percaya kita dapat melihat betapa berharganya kita manusia yang selalu ada di dalam pikiran Allah. Tidak pernah sedetik pun Allah tidak memikirkan kita. Minggu lalu Firman Tuhan berkata demikian,  

“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” – Mazmur 8:5a 

Kata ‘manusia’ yang dipakai berasal dari bahasa Ibrani yaitu אֱנ֥וֹשׁ (dibaca: ĕ·nō·wōš) yang artinya adalah man, mankind yang artinya manusia, tetapi kata enowos sendiri dipakai khusus hanya untuk orang-orang percaya saja. Sedangkan frasa lanjutan dari ayat diatas berkata demikian,  

Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?”Mazmur 8:5b 

Frasa selanjutnya menggunakan kata ‘anak manusia’ yang berasal dari bahasa Ibrani אָ֝דָ֗ם yaitu (dibaca: ā·ḏām) yang artinya a human being artinya seorang manusia, tetapi kata adam ini dipakai untuk sebutan orang-orang yang tidak percaya. Kemudian frasa ‘sehingga Engkau mengindahkannya’ berasal dari bahasa Ibrani yaitu תִפְקְדֶֽנּוּ׃ (dibaca: ṯip̄·qə·ḏen·nū) yang artinya to visit, to oversee, and care artinya mengunjungi, mengawasi, dan peduli atau merawat. Kita dapat melihat dari arti ini, Allah tidak hanya mengindahkan orang-orang yang tidak percaya, tetapi memiliki arti yang lebih dalam yaitu Allah selalu mengunjungi, mengawasi dan peduli juga kepada orang-orang yang tidak percaya.  

Kita juga dapat melihat bukti nyata kepedulian Tuhan kepada orang yang tidak percaya pada kisah percakapan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh. 4:1-42). Pada kisah ini, Yesus sedang dalam perjalanan dari Yudea menuju Galilea. Tetapi Tuhan Yesus memilih rute yang selalu dihindari oleh orang Yahudi, yaitu daerah orang Samaria. Saat siang hari di tengah perjalanan, Dia berhenti di sebuah sumur dan meminta minum kepada perempuan Samaria yang sedang mengambil air. Sebagaimana aturan orang Yahudi pada masa itu, tak seorang pun diizinkan bergaul dengan orang Samaria. Tetapi Yesus melanggar aturan itu sebagai bukti bahwa kasih dan kepedulian-Nya tidak hanya untuk orang-orang percaya, tetapi juga bagi yang belum percaya.  

Dia peduli kepada orang yang belum percaya, Dia peduli kepada orang berdosa. Yesus kenal betul dengan perempuan itu, Dia mengetahui masa lalu perempuan Samaria itutetapi Dia tetap memperlakukannya dengan baik bahkan menawarkan air kehidupan yang tidak akan pernah habis padanya. Oleh karena perjumpaan dengan Yesus, maka perempuan Samaria itu pun bertobat dan menerima anugerah keselamatan dari Yesus, sebab dia percaya kepada-Nya.  

Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa kepedulian Yesus kepada orang yang belum percaya begitu besar, terlebih lagi kepada kita anak-anak-Nya. Dari perbedaan kata yang dipakai pada ayat Mazmur 8:4 kita dapat melihat bahwa betapa Allah luar biasa mengasihi seluruh umat manusia, Dia tidak hanya memikirkan orang yang percaya saja. Dia tidak membatasi kasih-Nya eksklusif hanya untuk orang percaya, tetapi Dia juga sangat peduli kepada orang-orang yang belum percaya.  

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan kepedulian-Nya kepada kita, dan menyatakan ucapan syukur kita dengan tindakan keseharin hidup kita. Marilah kita memiliki kasih dan kepedulian yang sama seperti yang Yesus lakukan kepada orang yang belum percaya, sehingga mereka dapat melihat Kristus di dalam hidup kita. Mereka dapat mengenal Tuhan dan mengalami Tuhan lebih lagi, bahkan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam kehidupan mereka, dan nama Tuhan senantiasa dipermuliakan. Because all of us engraved on His heart! 

Tuhan Yesus memberkati!