"Faith and Science"
Percaya karena melihat, hal ini adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia. Dalam hubungan percintaan misalnya, ada beberapa orang yang meminta bukti cinta dari pasangannya. Bukti-bukti ini biasanya berupa pengorbanan, perhatian, bahkan seberapa besar materi yang dikeluarkan untuk membuktikan seberapa besar cinta seseorang kepada pasangannya.
KeKristenan pernah membahas mengenai iman Thomas, yang pada intinya tidak mau percaya apabila ia belum melihat. Hal ini tidak sesuai dengan ayat yang terdapat dalam Ibrani 11:1,
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Lalu, bagaimana hubungan iman dengan ilmu pengetahuan?
Bagaimana kita membandingkan iman yang sepertinya bersifat abstrak dan tidak terlihat, sementara ilmu pengetahuan, yang secara terang-terangan dapat terlihat dan dibuktikan? Sangat banyak perdebatan yang terjadi mengenai kedua hal ini. Bahkan, tidak sedikit yang menjadikan ilmu pengetahuan sebagai agamanya, karena ia merasa lebih mudah mempercayai apa yang terlihat daripada tidak.
Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa Allah menciptakan dunia ini dan segala isinya. Tuhan berkata, semua ciptaanNya sungguhlah amat baik. Termasuk dengan manusia di dalamnya yang Tuhan ciptakan dengan sangat spesial karena memiliki akal budi. Ini adalah suatu hal yang luar biasa, bukan?
Dengan adanya akal budi, manusia menjadi berpengetahuan. Pengetahuan manusia ini lahir dari hasrat ingin tahu yang ada dalam diri manusia. Bergantung kepada kemampuan berpikir, ketertarikan, dan juga sifat manusia, tentu saja cara menanggapi rasa ingin tahu ini berbeda-beda. Dari sinilah, timbul berbagai macam ilmu pengetahuan yang berkembang–hingga saat ini.
Sebagai kesimpulan, saya melihat bahwa ilmu pengetahuan dan iman bukanlah sesuatu yang berbeda dan perlu menjadi bahan perdebatan. Ilmu pengetahuan menjadi suatu alat yang dipakai Tuhan untuk menjawab keingintahuan kita. Jadi, Tuhan yang menciptakan manusia Tuhan pulalah yang berdaulat atas manusia. Termasuk dengan pikiran dan pengetahuan. Maka itu, ijinkanlah Tuhan untuk berdaulat atas setiap pengetahuan dan rasa ingin tahu yang kita miliki sebagai ciptaanNya.
Ibrani 11:3
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”