GOD IN YOU
Seringkali kita
mendengarkan dan menyanyikan lagu yang memiliki lirik demikian,
Aku mengasihi Engkau Yesus,
dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau Yesus,
dengan segenap jiwaku
Ku renungkan firman-Mu,
siang dan malam
Ku pegang p’rintah-Mu dan
ku lakukan
Engkau tahu ya Tuhan,
tujuan hidupku
Hanya untuk menyenangkan
hati-Mu
Saat kita menyanyikan lagu tersebut, apakah itu benar-benar keluar
dari hati saudara, atau hanya sebagai lirik lagu semata. Mari selidiki dan
renungkan kembali, apakah saudara sungguh mengasihi Tuhan? Jika saudara
menjawab “ya” apakah buktinya? “Setiap minggu saya pergi ke gereja dan terlibat
di dalam berbagai pelayanan.” Apakah itu semua menjadi ukuran bahwa kita
mengasihi Tuhan?
Dalam Matius 22:37 berkata demikian,
Jawab Yesus kepadanya:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu.” Kata segenap berarti
menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama di dalam kehidupan kita. Tidak ada
satupun yang dapat menggeser posisi Tuhan di dalam hidup kita. Inilah yang
disebut dengan mengasihi Tuhan dengan sungguh. Mengasihi Tuhan berarti
memberikan segenap keberadaan hidup kita dikuasai dan senantiasa dipimpin oleh
Roh Kudus, artinya kita berjalan dan terus mengandalkan Tuhan setiap harinya.
Lalu firman Tuhan selanjutnya berkata demikian,
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku.” – Yohanes 14:15
Dari Firman Tuhan di atas jelas dikatakan bahwa jika kita mengasihi
Tuhan, maka kita akan menuruti segala perintah-Nya. Dari ayat tersebut perlu
kita garis bawahi kata segala, bukan
salah satu perintah-Nya, namun segalanya berarti semuanya tidak terkecuali
satupun. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai orang percaya
yaitu kita menuruti segala perintah Tuhan.
“Janganlah seorang pun menganggap
engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan
dalam kesucianmu.” – 1
Timotius 4:12
Sebagai orang percaya, Tuhan menginginkan kita untuk menjadi
teladan. Kata teladan berasal dari bahasa Yunani yaitu tupos yaitu berarti model, gambar, ideal atau pola. Kita harus
menjadi teladan atau gambar bagi orang lain di dalam perkataan kita, tingkah
laku kita, kasih kita, kesetiaan kita dan kesucian kita supaya orang-orang
dapat melihat bahwa Kristus hidup di dalam kita.
Jika di minggu lalu kita telah belajar untuk senantiasa memuliakan
Tuhan di dalam segala hal, bahkan dari hal yang paling sederhana sekalipun
seperti saat makan dan minum bahwa kita harus tetap memuliakan Tuhan. Minggu
ini kita diingatkan kembali untuk menjadi teladan bagi orang lain dalam segala
aspek kehidupan kita, sehingga orang-orang di sekitar kita dapat melihat
Kristus di dalam hidup kita.
Marilah kita terus merenungkan dan melakukan Firman-Nya di dalam
kehidupan kita sebagai bukti bahwa kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati
kita. Dan bukti kasih kita kepada Tuhan pun dapat dirasakan juga oleh orang
yang ada di sekitar kita, sehingga mereka dapat melihat dan merasakan that God
in You!
Tuhan Yesus memberkati!