Skip to content

HIDUPLAH SEBAGAI ORANG MERDEKA

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalah-gunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. – 1 Petrus 2:16

Ketika kita mencapai usia-usia tertentu, orang mengharapkan kesesuaian dalam tingkah laku yang nampak dalam kehidupan kita. Rasa-rasanya tidaklah lazim bagi seorang anak yang berusia 7 tahun namun bertingkah laku seperti orang dewasa, begitu juga sebaliknya. Namun betapa senangnya jika kita melihat sebuah pertumbuhan yang sesuai atau sebagaimana mestinya.

Hal ini pula yang Paulus ingin sampaikan kapada setiap orang percaya yang tersebar di beberapa kota (ay. 11). Mereka adalah orang-orang percaya yang telah dimerdekakan oleh kebenaran (Yoh. 8:32). Kemerdekaan itu melepaskan mereka dari perhambaan dosa (ay. 34). Jadi jika seseorang telah lepas dari perhambaan dosa, apakah hidupnya tetap mencerminkan sebagai hamba dosa?

Olaudah Equiano (± 1745–1796) baru berumur 11 tahun ketika diculik dan dijual sebagai budak. Ia berhasil melewati perjalanan yang sangat berat dari Afrika Barat menuju Hindia Barat, lalu sampai ke wilayah koloni Virginia, dan terakhir sampai di Inggris. Ketika berumur 20 tahun, ia menebus sendiri kemerdekaannya, dengan masih membawa luka fisik dan emosi dari perlakuan tidak manusiawi yang pernah diterimanya.

Karena merasa tidak dapat menikmati kemerdekaannya sendirian sementara masih ada orang yang menjadi budak, Equiano pun aktif dalam pergerakan untuk menghapus perbudakan di Inggris. Ia menulis autobiografi (pencapaian luar biasa yang tak terpikirkan bagi seorang mantan budak pada masa itu) yang berisi penggambarannya tentang perlakuan keji yang diterima para budak saat itu.

Olaudah tidak berhenti hanya sekedar menikmati kemerdekaannya dari perbudakan namun ia kemudian berjuang untuk menghapus perbudakan. Ia mengisi kemerdekaannya untuk melihat rekan-rekan budak lainnya bisa juga mendapatkan kemerdekaannya, sama seperti yang ia alami.

Marilah kita semua mengisi kemerdekaan kita dengan memiliki sikap sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus Yesus, sebagai hamba Allah. Milikilah juga hati yang penuh belas kasihan seperti Olaudah, dimana memiliki kerinduan dan kemudian bergerak agar orang lain yang masih dalam kondisi perbudakan data mengalami kemerdekaan juga didalam Kristus.

God bless you!