Intim dengan Allah di Tengah Kesibukan

“Tempat Tertinggi yang Dapat Kita Capai dalam Hidup ini adalah Sujud Merendah Di Kaki Yesus”

Memiliki begitu banyak tanggung jawab dan pekerjaan yang tidak sedikit terkadang membuat kita sebagai manusia, menjadi lupa dengan Tuhan yang selama ini telah memberkati kita dan mempercayakan segala tanggung jawab yang kita terima. Minggu ini, kita mau belajar tentang mengapa keintiman dengan Allah menjadi sesuatu yang perlu dipertahankan di tengah kesibukan kita?

Pertama, keintiman dengan Allah membawa kesegaran (Mazmur 73:21-28), menjadi manusia yang ada di tengah dunia yang terus maju, membuat kita menjadi seseorang yang sulit merasa puas. Kita cenderung melihat orang lain yang semakin maju dan pada akhirnya membandingkan pencapaian yang kita peroleh dengan apa yang mereka peroleh. Kita menjadi orang-orang yang kelelahan karena perlu bekerja lebih keras dari hari ke hari untuk mendapatkan apa yang kita inginkan (Mazmur 73:2-3). Tapi taukah saudara bahwa menjadi intim dengan Allah di tengah kesibukan kita dapat menyegarkan kita? Ia menyertai kita dari segala tanggung jawab kita (ay.23), Ia memberikan tuntunanNya (ay.24), dan Ia juga yang melindungi dan berjalan bersama-sama dengan kita (ay. 28). Pekerjaan mana yang akan terasa berat jika Sumber dari segalanya ada bersama-sama dengan kita?

Lalu, keintiman dengan Allah adalah kunci Kerajaan Surga (Matius 7:21-23), ayat ini  dengan jelas menjelaskan siapa yang dapat masuk Kerajaan Surga. Bukan orang yang berkata “aku telah melakukan ini untuk Tuhan”, “aku telah bekerja untuk Tuhan”, atau mungkin “aku telah mengorbankan ini untuk Tuhan”. Yang dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah orang yang melakukan kehendak-Nya, dan orang yang mengetahui kehendak-Nya adalah orang yang membangun pengenalan-Nya bersama Tuhan, orang yang terus membangun keintiman dengan Allah (ay.23). Tuhan kita adalah Tuhan yang lebih peduli dengan perkembangan yang ada di dalam diri kita. Segala sesuatu yang sifatnya di luar diri kita, Ia mampu mengubahkannya dalam sekejap jika Ia berkenan.

Jadi, mari kita terus membangun hubungan dengan Allah. Mari terus bina keintiman dengan-Nya. Belajar untuk tidak menyisakan atau menunda waktu, melainkan memberikan waktu kita untuk lebih mengenal Dia melalui pembacaan Firman Tuhan atau melalui waktu-waktu pribadi saat teduh kita dengan Dia. Iblis akan selalu punya cara untuk mengalihkan perhatian kita dari Tuhan. Ia akan selalu punya hal-hal yang lebih baik, lebih menarik, lebih bagus yang akan menjauhkan kita dari hal yang penting yaitu bersekutu dengan Allah.

Tuhan Yesus memberkati