KASIHILAH KELUARGAMU

Saya mau bersaksi, jadi kemarin saya dan istri mengikuti sebuah event, kami diundang disitu. Kemudian di sebuah meja, kami ketemu dengan orang. Kemudian kami ngobrol disitu, lalu saya sempat tersentak ketika seseorang bertanya kepada saya “Pak, punya berapa anak?” Lalu saya menjawab, “Sampai saat ini, kami masih berusaha. Puji Tuhan masih belum, tetapi kami masih menanti.” Kemudian dia menjawab, “Tau gak, 6 bulan yang lalu, saya merasa saya masih mengucap syukur saya punya anak, tetapi starting 6 bulan yang lalu, saya menyesal punya anak.” Kemudian tiba-tiba terbesit dalam pikiran saya, tetapi bukan kepada orang itu. Karena kemudian ia bercerita betapa susahnya membesarkan anak, betapa susahnya ketika anaknya berargumen dengan dia.

Tetapi kemudian saya berpikir, “Apakah orang tua saya menyesal gak ya memiliki anak seperti saya?” Saya gak tau, temen-temen yang lain juga mungkin gak tau bahwa pernah gak orang tua teman-teman menyesal. Beberapa hari yang lalu kami (saya dan istri) juga pernah semobil dengan seseorang, mereka bilang bahwa betapa capek nya ngurusin anak, betapa susahnya membesarkan anak, bahkan kadang sampe pengen nangis. Lalu saya bilang kepada mereka, “Saya juga dulu pernah lihat mami saya nangis di dapur, sambil berlutut di meja dapur. Kemudian dia berkata, “Tuhan aku gak sanggup.” Karena kami anak laki-laki 3, sering berantem.

Sejak saat itu saya berpikir, kadang saya sering egois tentang apa yang saya mau. Tetapi apakah saya juga pernah memperhatikan apa yang orang tua saya mau. Setelah saya mendengar itu, kemudian saya berdoa kepada Tuhan, “Aku mau, selagi papi saya masih hidup, saya gak mau sampai ada ucapan keluar dari mulutnya: Aku menyesal, aku punya anak”.

 

Biarlah nama Tuhan dimuliakan senantiasa, lewat apa yang saya sampaikan. Kemudian itu menyenangkan hati Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!