Libatkanlah Tuhan terlebih dahulu | Minggu lalu kami berangkat ke Davao untuk mengurus Visa misionaris kami. Kami tiba di hari yang salah karena harı senin tersebut adalah harı libur, kami pun kembali keesokan harinya untuk mengambil formulir, namun tidak bisa kami submit juga di hari itu. Sampai di hotel saya cukup stress karena waktu kami semakin sempit, tetapi belum ada progress.
Saya merenungkan, sepertinya saya pergi dengan tidak bertanya kepada Tuhan, saya pun berdoa meminta ampun. Di hari kamis kami mencoba memasukan formulir dan ada satu hal yang luar biasa terjadi, di dalam persyaratan pemenuhan dokumen, ada dua poin yang tidak perlu di penuhi, dimana memang kedua poin tersebut kami hindari karena kami tak bisa memenuhinya di Manila, sehingga kami mencoba ke Davao.
Kami sangat terheran-heran. Walaupun demikian dikarenakan kekurangan dokumen lainnya, dokumen kami belum bisa diterima.
Kami pun harus memperpanjang kunjungan kami di Davao. Diluar rencana tentunya, dan saya sudah mulai stress, karena pikiran saya tertuju pada agenda-agenda yang ada di Manila. Namun ada seorang hamba Tuhan, menawarkan kami hotel menginap diluar dengan fasilitas yang sangat baik “hitung-hitung honeymoon “katanya kami pun menerima tawaran tersebut. Tetapi saya tidak menikmatinya karena saya sangat stress sebab apa yang direncanakan tidak berjalan sesuai rencana.
Saya berdoa, “ Tuhan Hari senin nanti apapun hasilnya untuk visa kami, diterima atau tidak, saya akan pulang ke Manila” karena saya mendengar dari beberapa orang pengurusan visa ini memakan waktu yang lama dan proses yang sulit.
Hari senin saya ke kantor imigrasi dan memasukan semua dokumen. Dokumen kami diterima dan kami disuruh kembali keesokan harinya untuk interview. Saya kaget, karena biasanya proses ini memakan waktu 2 minggu kata orang, namun kenapa hanya 1 hari untuk kami agar bisa di proses tersebut?
Ketika Tuhan buka jalan kadang kita ragu dengan hal itu, karena kita selalu berpatokan dengan pengalaman orang lain, kita tidak berpikir bahwa pertolongan Tuhan kepada kita masing-masing itu berbeda caranya. Salah satu hal yang saya pelajari, ketika kita melakukan segala sesuatu sekali pun itu sangat sederhana, walaupun itu kelihatannya begitu sangat mudah dikerjakan, libatkanlah Tuhan, berdoa sebelum kita melangkah mengambil keputusan.
Tanyalah kepada Tuhan apa benar ini yang harus kita lakukan, sekalipun kita mempunyai daya, tenaga, dana untuk bertindak. Libatkanlah Tuhan terlebih dahulu, taruh Dia di depan biar Dia yang berjalan, kita yang mengikuti-Nya.
Saya juga belajar bahwa apa yang Tuhan berikan kepada kita itu berbeda dengan apa yang Tuhan berikan kepada orang lain, maka jangan pernah membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Berkat, masalah, proses, semuanya punya porsi masing-masing dan teruslah belajar untuk mencari apa yang Tuhan mau bagi kita.
Untuk mendapatkan kesaksian hidup lainnya, silahkan klik di sini.