MY PRAYER BEFORE THE GIANT

(Yosua 14:6-15)

Ditengah tengah kondisi dunia yang membuat banyak umat manusia hidup dalam suasana hati yang tawar kepada Tuhan, oleh Karena beratnya pergumulan hidup yang dialami setiap harinya. Kita umat Tuhan yang merupakan orang pilihan-Nya Tuhan bagaikan Yosua dan Kaleb, hendaknya tetap menjaga kepekaan kita terhadap suara dan perintah Tuhan.

Kepekaan itu hanya dapat diasah, jika kita memiliki kualitas relasi dengan Tuhan. Berbicara kualitas relasi, berarti adanya hubungan yang terus bertumbuh ke arah yang lebih intense dan ini dengan simple dapat kita rasakan disaat kita datang sujud dikaki-Nya Tuhan. Di dalam doa penyembahan kita masing masing, kita bisa menilai sedekat apa kita dengan Tuhan sesuai dengan se-intense apa kerinduan kita untuk ada dikaki-Nya Tuhan. Sering kali ditengah pergumulan yang bagaikan raksasa, membuat kita mengalami kekeringan rohani sehingga menurunkan semangat doa penyembahan kita.

Padahal, justru ditengah pergumulan yang besar, itu adalah waktu yang tepat untuk kita mencuri perhatiannya Tuhan lewat persembahan hidup kita yang bagaikan dupa berbau harum. Doa penyembahan yang demikian bukan lagi terarah pada penuntutan terjawabnya pergumulan atau hilangnya raksasa dihadapan kita, tapi lebih terarah pada suasana surga yang tetap kita alami, kekuatan yang tak terbatas dari Allah untuk tetap hidup dalam Firman, walau harus menghadapi raksasa. Sebab, pada akhirnya, Dia lah Allah pembela yang akan berperang untuk kita.

Tuhan Yesus memberkati!