On Becoming God's Athlete

Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. – 2 Timotius 2:5

Dalam pemusatan latihan timnas sepak bola Indonesia Februari kemarin, Shin Tae-yong, pelatih baru asal Korea Selatan yang memimpin timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018, menemukan bahwa pemain Indonesia sudah salah teknik sejak level dasar.

Dalam latihan, Shin menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua.  Pemain harus melakukannya bergantian dan terus berpindah tempat.  Ternyata operan mereka masih semrawut sehingga aliran bola justru melambat.  Padahal, latihan adalah simulasi pertandingan.  Kalau dalam latihan terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan.

Oper bola sebenarnya merupakan teknik bermain bola di level dasar.  Tentu aneh memang melihat para pemain timnas Indonesia, yang notabene sudah bermain di kompetisi profesional, masih mengalami masalah seperti itu.  Namun, masalah tersebut muncul karena mereka menjalani pola latihan yang salah sejak dini di sekolah sepak bola (SSB).

Maka, kita pun menjadi paham, inilah salah satu penyebab sering gagalnya timnas Indonesia menjadi juara di laga Asia hingga babak penyisihan Pra-Piala Dunia.  Demikian pula hal ini turut menjelaskan kegagalan kita berulang-ulang dalam laga iman sebagai atlet Kristus.

Ada berbagai latihan hidup rohani yang Tuhan dan komunitas Tubuh Kristus tawarkan untuk kita jalani sejak lahir baru.  Mulai dari saat teduh pribadi merenungkan Firman, berdoa, bersyukur, berpuasa, beribadah raya, membuka diri dalam komunitas sel, hingga memberi perpuluhan, tunduk, belajar, bersaksi, dan melayani.

Ketika menghindari latihan-latihan rohani ini, otot-otot iman dan karakter kita pun melemah dan dengan mudahnya Iblis menelan kita (1 Petrus 5:8) lewat kejatuhan saat menghadapi ujian dan pencobaan.  Sebaliknya, ketika kita setia melatihnya sejak di level dasar, laga demi laga iman akan kita menangkan hingga pun ketika berhadapan laga iman seberat yang Ayub alami.

Untuk itu, mari kita berlomba-lomba melahap setiap latihan rohani demi Mahkota Kemuliaan yang Tuhan akan anugerahkan bagi yang setia hingga garis akhir.

by : Ev. Sindunata Kurniawan

reference :
https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/20/124000867/pemain-indonesia-sudah-salah-sejak-level-dasar-dari-teknik-hingga-nutrisi