REALM
Perpisahan yang akan terjadi membuat para murid bertanya-tanya. Terlihat dalam Yohanes 13, Yesus menunjukkan kasih yang nyata, bahkan sampai batas akhir. Perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya untuk saling mengasihi. Sikap Petrus dalam ayat-ayat terakhir pasal 13, membawa pengertian bagi kita untuk dapat mengerti dalam bagian selanjutnya.
Yohanes mengajarkan dalam beberapa pasal sebelumnya, hidup tanpa Tuhan dan hidup bersama Tuhan. Seperti Yohanes 1:1-5, Firman itu adalah Allah. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Menunjukan bahwa hidup itu ada di dalam Dia.
Keberadaan atau posisi kita menentukan langkah kedepannya. Yohanes mengajarkan bahwa sangat penting untuk kita “tinggal di dalam”. Makna yang begitu berarti sekaligus menjadi kontras, bisa kita lihat bagaimana keadaan dunia bila tanpa Tuhan. Begitu juga jika kita bersama dengan Tuhan. Tuhan yang memampukan untuk kita dapat melakukan segala sesuatu.
Yohanes 14:1-3, perpindahan dari posisi hidup tanpa Yesus, dan hidup bersama dengan Yesus. Membuat perbedaan yang nyata bagi murid-murid. Begitu juga dengan kita, apakah kita dapat melakukan apa yang benar jika yang benar itu tidak menyatakannya dalam hidup kita? Tentu tidak! Karena itu Yesus mengajarkan untuk percaya kepada-Nya, percaya juga dari mana Dia berasal.
Kegelisahan menyelimuti para murid, sehingga dalam ayat 1 kata “janganlah gelisah hatimu” memiliki tujuan yang jelas. Keberadaan Yesus itu memang sementara, tetapi bila saatnya tiba. Nanti akan ada yang menemani yaitu Roh Kudus. Begitu penting kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Tetapi fokusnya adalah jangan di gelisah, tetapi penyertaan Tuhan. Ketika kita mempercayai dan memutuskan untuk mengikut Yesus, tentu penyertaan itu ada di dalam hidup orang percaya.
Yesus berasal dari Surga. Penting sekali dari mana Yesus berasal, karena berkaitan dengan “percayalah kepada Allah”. Karena dalam pasal-pasal sebelumnya mengajarkan bahwa Allah Bapa di surga yang mengutus Yesus datang kedunia. Yesus memberikan kasih-Nya sekaligus nyawa-Nya, itu sangat nyata.
Sehingga, penyertaan Tuhan memampukan setiap kita. Penyertaan Tuhan tidak hanya dikala suka, duka, susah atau kaya sekalipun. Tuhan tidak melihat materi, tetapi bagaimana kesungguhan hati orang percaya, dan menyadari karena adanya Tuhan Yesus maka saya ada sampai hari ini. Juga kebersamaan dengan Tuhan Yesus kita dapat mengatasi rasa gelisah, seperti yang di rasakan oleh para murid.
Dalam ayat 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Acuan yang jelas bahwa keberadaan Yesus menentukan tempatnya dimana, tetapi tujuan terpentingnya adalah bahwa satu saat kita akan berada dimana Tuhan Yesus ada, di situ juga kita ada.
Bagaimana kita hidup di tentukan oleh keputusan yang kita pilih. Dunia akan semakin jahat, tetapi dengan adanya Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia. Jelas terlihat berbeda, karena kasih Tuhan sehingga dunia yang jahat dapat merasakan kasih yang nyata. Juga, perpindahan posisi dari gelap kepada terang, hidup tanpa Tuhan dan hidup bersama dengan Tuhan. Jelas sangat berbeda jika kita mempercayai Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan menanti dengan pasti apa yang menjadi pengharapan kita dua dalam dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati!