JALANMU-MENDATANGKAN KEHIDUPAN

Pemuda ini bersama dengan kelompok kecil belajar Alkitabnya sedang belajar dari kisah Yusuf di Kejadian 40:1-8. Ia tertegun waktu menemukan bahkan di dalam penjara karena difitnah, Yusuf masih punya ruang di hatinya untuk memperhatikan kesusahan orang lain. Ia berdoa supaya Tuhan menumbuhkan kasihnya kepada orang lain bahkan ketika ia sendiri dalam pergumulan.

Hanya dalam beberapa hari kemudian kesempatan sebagaimana yang ia doakan tiba. Sepulang ibadah Minggu ia berjalan kaki sambil membawa nasi kotak pemberian temannya. “Lumayan bisa berhemat, memperpanjang usia uang sakuku”, pikirnya. Di separuh perjalanannya, ia bertemu seorang yang kebingungan dan nampak dalam keadaan sulit. Mata mereka bertatapan dan tetiba orang tersebut berkata mengiba, “Aku belum makan.” Teringat doanya, tanpa pikir panjang pemuda ini memberikan kotak makanannya. Hatinya gembira karena Tuhan menumbuhkan kasih itu. Sambil tersenyum pemuda ini berpamitan hendak lanjut berjalan. 

Tak disangka, orang yang kesusahan itu mencegahnya pergi dengan berkata, “Mas, saya juga belum mandi dan tidak punya baju lagi.” Pemuda itu kaget, terdiam, tak tahu harus merespon bagaimana. Namun, yang terucap darinya adalah, “Apa yang bisa kubantu?” Sesegera orang tadi meminta kemeja yang dikenakannya. Ia kaget setengah mati, lidahnya kelu, bingung bercampur sedih dan marah. Tapi, tak lama kemudian kemeja itu sudah berpindah tubuh. Ia pulang dengan jaket parasut langsung membungkus kulitnya.

Kisah di atas bukanlah rekaan. Saya mengenal pemuda itu secara pribadi. Bahkan, saya lah pemimpin kelompok kecilnya pada waktu itu. Beberapa tahun kemudian, pemuda itu menjadi tulang punggung keluarga dalam hal keuangan, sambil hidupnya diabdikan di pedalaman NTT untuk memuridkan anak- anak remaja/ pemuda disana. Peristiwa tadi hanya salah satu cara Tuhan mempersiapkan dia sebelum Ia mempercayakan peran yang besar.

Jelang akhir perjalanan kita dengan tema “Dare to Aim Higher”, ini kesempatan yang baik untuk kita menilik sekali lagi jalan apa atau mana yang Tuhan arahkan untuk kita lewati. Mudah buat kita mengaminkan bahwa jalan yang Tuhan kehendaki untuk kita lewati itu mendatangkan kehidupan, kebaikan, berkat bagi kita. Namun, mungkin kita enggan waktu tahu tahapan yang harus dilalui untuk sampai ke tujuan. Keduanya tak mungkin dipisahkan. Jalan yang Tuhan ingin kita lewati memang sungguh tak mudah, tapi lewat itu Ia membentuk dan mempersiapkan kita hingga kita sampai pada kehidupan yang Tuhan mau kita nikmati bersama dengan-Nya. Maukah Anda berjalan di jalan yang mendatangkan kehidupan itu?