SETELAH SEKIAN LAMA

Shalom ICFers

Tidak ada yang menyangka bahwa ibadah dan persekutuan kita tetap berada secara online hingga saat ini. Kita sangat merindukan untuk bisa berada di rumah Tuhan, dimana kita bisa memuji Tuhan dengan tanpa batasan bahkan diakhiri dengan persekutuan yang hangat di antara kita. Namun itu semua harus kita pertahankan melalui online untuk sementara waktu ini. Bukan doa-doa kita tidak didengar Tuhan, tapi Tuhan mau memakai kita tetap bersinar dan bercahaya ditengah situasi dunia saat ini. Bukankah semua hal yang biasa menjadi pegangan manusia namun seakan tidak memiliki daya ditengah situasi ini, apakah itu kekayaan, kepintaran, keahlian … seakan semuanya tidak membuat kita semua terlalu berbeda saat-saat ini. Mau orang berduit atau tidak, sama-sama diperhadapkan pembatasan pergerakan untuk memutuskan rantai penyebaran pandemi Covid 19 ini.

Ijinkan saya kali ini membawa setiap kita semua untuk masuk dalam perenungan dengan melihat perjalanan kehidupan kita selama hampir 1,5 tahun dalam pandemi ini, melalui beberapa pertanyaan di bawah ini:

  1. Apakah Saudara semakin dekat dengan Tuhan dibandingkan sebelum pandemi ini terjadi?
  2. Apakah Saudara semakin dikenal sebagai anak Tuhan ditengah pandemi ini?
  3. Apakah Saudara semakin rindu beribadah setiap minggunya meskipun metode ibadah kita berubah?

Justru ditengah situasi pandemi ini, tidak sedikit orang-orang yang mau melihat kehidupan iman dari orang-orang percaya. Namun jangan salah menafsirkan dengan iman tanpa hikmat. Kita bukan sedang berusaha untuk membuktikan siapa diri kita dihadapan Tuhan maupun manusia karena itu bukan tujuan hidup orang percaya. Ada orang yang tidak kuatir kemana-mana, bukan karena ia tidak percaya adanya virus-virus diluar sana, namun karena ia percaya akan penyertaan Tuhan dalam segala situasi. Bukan salah dia atau Tuhan ketika dia jatuh sakit, tetapi setiap orang percaya mengimani bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Bukankah setiap kita memerlukan contoh atau teladan dalam menghadapi sesuatu? Disanalah Tuhan akan menunjukkan anak-anakNya dapat menjadi contoh bagi orang-orang yang belum percaya. Inilah saatnya menunjukkan identitas kita sebagai anak-anak Allah.

Namun ini juga saat yang dipakai Tuhan untuk menyaring dan menyadarkan setiap orang-orang percaya yang terlalu terlena dengan cinta mulanya tetapi enggan untuk bertumbuh menjadi dewasa dalam Tuhan. Situasi pandemi ini akan membuat mereka merenungkan kembali perjalanan iman mereka atau bahkan membukakan mata mereka untuk melihat seberapa mulai jauh dirinya dari Tuhan. Tetapi tidak semua mau diproses untuk selanjutnya bertumbuh, namun mereka terlena dalam keluh kesah mereka dengan apa yang terjadi. SADARLAH selagi masih ada kesempatan, banyak hal yang Tuhan ingin kalian nikmati dalam pertumbuhan ke arah kedewasaan. STOP untuk menyalahkan TUHAN pada sesuatu hal yang sebenarnya bisa salah juga dalam memahami. Kembali percaya dan peganglah tangan Tuhan erat-erat supaya engkau tidak terombang-ambingkan lebih jauh lagi.

Jadi, marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang menunjukkan identitas kita yang sebenarnya ditengah dunia ini. Biarlah mereka melihat contoh dan keteladanan hidup kita yang dapat menghantarkan mereka untuk juga mengenal kepada Tuhan kita.

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

SHALOM.