Skip to content

SIKAP TERHADAP HARTA

Semua manusia yang hidup di dunia ini pasti mengharapkan kekayaan.  Kita tidak bisa munafik dengan mengatakan: “Saya tidak ingin kaya!”. Menjadi kaya bukanlah dosa. Tidak ada ayat dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa orang Kristen tidak boleh kaya dan hidup dalam kelimpahan. Justru sebaliknya, Tuhan rindu anak-anak-Nya memiliki kehidupan yang berhasil dan diberkati, karena untuk itulah Dia datang seperti yang dikatakan dalam Yohanes 10:10b.

Persoalannya adalah sejauh mana, anak-anak Tuhan mempergunakan dan memanfaatkan kekayaan yang ada untuk kemuliaan Tuhan, sebab kecenderungan yang terlihat adalah bahwa banyak orang yang menggunakan semua yang ada padanya sehingga mereka jatuh pada kesombongan dan berbagai sikap negatif lainnya.

Kekayaan materi dan harta benda tidak abadi. Dunia dan jaman selalu berubah. Tidak seorang pun manusia yang dapat memiliki segala-galanya dan selama-lamanya. Materi betapapun permanen tetap tidak abadi. Masa hidup kita di dunia terbatas, sebab itu kita disadarkan agar tidak menjadikan materi atau pemilikan materi sebagai tujuan akhir atau nilai tertinggi dalam kehidupan ini. Materi sungguh dibutuhkan sebagai alat, bekal dan modal, namun bukan sebagai tujuan satu-satunya atau akhir kehidupan dan bukan pula jaminan kebahagiaan hidup.

Oleh karena itu, apabila kita dikaruniai kekayaan, pikirkanlah supaya kekayaan itu berguna. Ingatlah bahwa kekayaan kita adalah titipan Tuhan. Kalau suatu hari Tuhan mengambil milik-Nya itu, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Jadi kekayaan adalah kesempatan kita untuk mempermuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati!