(Kisah Para Rasul 2:41-47)

Minggu ini, apa yang mendorongmu untuk beribadah di gereja? Pernah suatu kali seorang tua mengatakan bahwa ia merasa ada yang kurang jika tidak ke gereja hari minggu. Wow sebuah statement yang patut dicontoh. Tetapi ketika merefleksikan statement itu lebih jauh, sebuah pemikiran patut menjadi refleksi buat kita, “Apa esensi ibadah dalam hidup saya?”

Dengan kalimat lain, “Apa motivasi saya datang ke gereja? Apakah saya bertumbuh dalam setiap suka dan duka dalam komunitas? Siapa atau apa yang menjadi pusat ibadah saya? Sejauh apa ibadah sungguh merefleksikan iman saya? Bagaimana kehadiran saya memberkati saudara seiman dalam gereja?”

Gambaran kehidupan gereja mula-mula sangatlah indah. Tetapi keindahan itu hanyalah sebuah gambaran yang diidamkan jika kita sebagai bagian dari gereja tidak mengusahakan kehidupan yang serupa.

Mari kita re-check apa yang sudah dan belum menjadi bagian dari gaya hidup kita dalam bergereja. Apakah kita sudah menerima perkataan Firman dan memberi diri dibaptis, bertekun dalam pengajaran dan persekutuan dengan Allah dan sesama? Apakah kita sudah meluangkan waktu untuk berkumpul dan menikmati kebersamaan dan berdoa? Apakah kita sudah mengalami kuasa Allah, memuji Allah, bersatu dan bersehati di rumah Allah dengan bergembira dan tulus hati? Apakah kita disukai semua orang dan menjadi kesaksian hidup? Apakah kita sudah membawa jiwa-jiwa datang kepada Allah?

Kita akan dapat mewujudkan keindahan dalam hidup bergereja seperti gereja mula-mula tidak dengan kekuatan kita sendiri, tetapi Roh Kudus yang dicurahkan. Itulah yang mengubah hidup kita secara pribadi dan secara komunal. Ketika itu terjadi, kita akan terus bertumbuh dalam Tuhan, dan otomatis gereja pun bertumbuh. Kita menjadi berkat bagi sesama dan menyenangkan Allah. Betapa indahnya karya Roh Kudus dalam hidup setiap orang Kristen yang memberikan dirinya dipimpin Roh Kudus. Maukah saudara menerima kuasa Roh Kudus itu dan bersama-sama menjadi gereja yang bertumbuh?

Tuhan Yesus Memberkati!