Skip to content

SWARMING DARKNESS

Hi ICFers!  

Gimana nih kabarnya? Tidak terasa ya bahwa bulan Juni 2024 akan segera berakhir, saya yakin semua masih semangat menjalani kehidupan ini bukan? Ohya, jika minggu lalu kita telah belajar mengenai tulah ketiga, yaitu katak. Minggu ini kita memasuki pembahasan pada tulah keempat, yaitu lalat pikat. Nah, judul pembelajaran Firman Tuhan minggu ini yaitu Swarming Darkness yang artinya kegelapan yang berkelompok. Lalu apakah yang dimaksud dengan swarming darkness ini? 

Jika kita mengingat kembali, pada tulah pertama dan kedua Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk menemui Firaun dan memberikan kepadanya peringatan saat pagi-pagi seperti biasa yang dilakukan oleh Firaun, keluar ke sungai Nil. Sedangkan pada tulah ketiga, tidak ada peringatan terlebih dahulu. Allah langsung memberikan tulah ketiga begitu saja. Nah, pada tulah keempat ini, Allah kembali memerintahkan Musa dan Harun untuk pergi menghadap Firaun dan memerikan peringatak kepadanya pada pagi hari. 

Berbicara mengenai lalat pikat, tahukah saudara apa itu lalat pikat? Mari kita melihat dari bahasa aslinya yuk. Lalat pikat berasal dari bahasa Ibrani yaitu הֶעָרֹ֑ב (dibaca: he·‘ā·rōḇ) yang artinyaswarm of flies’ yang artinya adalah sekelompok lalat.  

Binatang ini juga dianggap suci oleh orang Mesir, sehingga mereka tidak pernah membunuh atau memusnahkan lalat pikat ini. Orang Mesir percaya bahwa lalat melambangkan dewa matahari yaitu dewa Ra, terutama dalam wujud Khepra atau sang pencipta. Orang Mesir percaya bahwa dewa matahari sedang marah kepada mereka.  

Jika pada tulah pertama hingga ketiga ada disebutkan tentang para ahli sihir Mesir, nah pada tulah keempat ini para ahli sihir Mesir itu tidak muncul lagi. Dan Allah juga memberikan pengecualian kepada umat-Nya agar tidak terkena tulah. Dituliskan dalam Keluaran 8:22-23 yang berkata demikian,  

Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi.” 

Dan pada tulah keempat ini membuat Firaun mulai memberiizinkepada Israel untuk beribadah, walaupun tetap dengan syarat yaitu hanya boleh dilakukan di wilayah Mesir. Tetapi Allah memberikan hikmat kepada Musa dalam menjawab Firaun dengan bijaksana, dituliskan dalam Keluaran 8:26 yaitu,  

“Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir. Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu, di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu?” 

Dari sini kita dapat melihat Firaun yang memohon belas kasihan Musa untuk membebaskan dia dan bangsanya dari tulah lalat pikat ini. Dan saat Musa memohon kepada Allah, Allah mendengar dan berkenan atas permohonan Musa untuk membebaskan Mesir dari tulah keempat ini. Namun, setelah tulah ini musnah, Firaun kembali mengeraskan hatinya (Kel. 8:27-32). 

Sebagai orang percaya, kita tidak pernah terlepas dari yang namanya tantangan. Mungkin banyaknya pergumulan di dalam hidup kita ini bagaikan sekelompok lalat. Tetapi Tuhan selalu punya cara untuk memelihara dan melindungi umat-Nya. Dia selalu memiliki cara yang kreatif untuk memperlihatkan betapa berharganya kita di mata Tuhan. Oleh sebab itu, seharusnya tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan di dalam hidup ini. Jika bangsa Israel saja tetap dijaga oleh Tuhan dari empat tulah yang telah kita pelajari, demikian juga dengan hidup kita. He can help us to get out from the swarming of darkness. 

Tuhan Yesus memberkati!