THE AGONY OF DEFEAT

 (Yosua 7)

Melewati tahun 2020 bukanlah hal yang mudah, bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa tahun 2020 adalah tahun terburuk yang pernah mereka alami! Terjadi bencana dimana-mana, mulai dari gunung meletus di Philippines diawal tahun 2020, dan Covid-19 yang melanda seluruh negeri di bumi. Banyak pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakan terjadi di tahun 2020.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa semua berakhir begitu saja bukan? Apakah semua masalah atau pencobaan yang kita alami itu melebihi kekuatan kita? tentu tidak. Seperti di ayat 1 Korintus 10:13, dikatakan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita mengalami pencobaan yang melebihi batas kemampuan kita! Dan tentu di bagian terakhir dikatakan bahwa Tuhan pun akan memberikan kita jalan keluar lho!

Ada sebuah cerita yang cukup menarik nih guys, mari kita bersama-sama melihat di kitab Yosua pasal yang ke-7. Diceritakan bahwa  salah seorang Israel melanggar perjanjian yang diperintahkan Tuhan dengan mengambil barang yang bukan kepunyaanya, dan mengakitatkan umat Israel gagal menembus kota orang Amori. Bisa kalian bayangkan, hanya karena perbuataan satu orang yang melanggar perjanjian, membawa malapetaka bagi seluruh umat Israel.

Pencobaan yang terjadi pada bangsa Israel pun terjadi karena perbuatan dari bangsa itu sendiri. Banyak sekali rintangan dan tantangan yang bangsa Israel hadapi sejak keluar dari Mesir. Namun, Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah mengingkari janjiNya. Seperti di ayat yang diatas (1 Kor 10:13), Tuhan memberikan jalan keluar bagi Yosua dan bangsa Israel, agar bangsa Israel dapat menembus masuk ke kota orang Amori.

Kita harus tahu bahwa segala sesuatu yang kita lakukan pasti ada akibatnya. Konsekuensi-konsekuensinya bukan hanya terhadap diri kita, namun terhadap orang lain juga lho!  Ingat, jika kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan, kita harus langsung bersujud seperti Yosua (ay 6-7), mengakui dan meminta ampun kepada Tuhan. Bukan hanya sampai disitu, namun kita harus bertekad dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Jangan sampai perbuatan kecil kita menjadi penyebab kekalahan kita di tahun yang baru ini. Mari kita belajar untuk konsisten dan hidup kudus seperti Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memberkati