THE PAINFUL REMINDER

Hi ICFers..
Minggu ini kita memasuki pembahasan pada tulah yang keenam yaitu barah. Jika kita mengingat kembali bagaimana cara Allah memberikan peringatan kepada bangsa Israel, dari tulah-tulah tersebut terbentuklah sebuah pola. Tulah pertama dan kedua, Allah memberikan peringatan kepada Firaun terlebih dahulu, tetapi tidak ada peringatan pada tulah ketiga. Begitu juga pada tulah-tulah selanjutnya, tulah keempat dan kelima, Allah memberikan perigatan kepada Firaun, sedangkan pada tulah keenam tidak ada. Sungguh unik pola yang dibuat oleh Allah kita, bukan?
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun: ”Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun. Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir.” – Keluaran 9:8-9
Seperti pola yang sudah dijelaskan di atas, tulah keenam ini datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ini adalah tulah kedua yang tidak didahului dengan peringatan. Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk mengambil jelaga serangkup penuh. Jelaga yaitu semacam abu dari tungku. Allah memerintahkan mereka untuk mengambil abu dari tungku segenggam dan membuang abunya ke udara di depan mata Firaun. Kemudian Musa dan Harun melakukan seperti yang diperintahkan oleh Allah, maka terjadilah barah.
“Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang, sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itu pun juga kena barah sama seperti semua orang Mesir.” – Keluaran 9:10-11
Menurut KBBI, barah merupakan semacam penyakit yang tumbuhnya di bawah kulit, atau bengkak yang mengandung nanah (karena infeksi) atau semacam bisul. Penyakit ini begitu menjijikan dan menyakitkan. Segera setelah abunya dilemparkan Musa dan Harun ke langit, maka embun panas keluar dari udara dan menyebabkan lepuh di mana pun. Bukan hanya orang-orang Mesir saja yang terkena barah ini, tetapi juga termasuk binatang-binatang yang ada di Mesir. Bahkan para ahli-ahli Mesir pun tidak dapat berdiri oleh karena barah tersebut.
Mengapakah Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk menghamburkannya di depan mata Firaun? Ya, hal ini harus dilakukan demikian supaya Firaun dapat menyaksikan dengan matanya sendiri mujizat yang dilakukan oleh Allah. Supaya dia dapat melihat bahwa yang dihamburkan ke udara hanyalah segenggam abu, tetapi dapat menjadi wabah yang dahsyat di seluruh Mesir. Tidak ada yang dapat menandingi kuasa Tuhan, ahli sihir Mesir sekalipun, tidak dapat mengalahkan kuasa Allah Israel.
Selain itu, dari tulah ini juga Allah ingin mempermalukan dewa-dewa Mesir yaitu serapis, (1) dewa yang bertugas menyembuhkan sakit, (2) thoth, dewa berkepala burung ibis yang mengurusi intelegensia yang berhubungan dengan medis, (3) imhotep, dewa obat Mesir.
Skala tulah yang dialami oleh orang Mesir semakin luas, semakin parah dan juga menyakitkan. Jika saudara perhatikan, lima tulah sebelumnya hanya mengenai lingkungan, binatang yang ada di Mesir, tetapi pada tulah keenam ini menyerang tubuh orang Mesir secara langsung. Tetapi sekalipun demikian, Firaun tetap mengeraskan hatinya dan tidak membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir.
Dari kisah ini kita dapat belajar, marilah kita merendahkan diri kita di bawah tangan kuasa Allah. Sebagaimana penyakit barah ini Tuhan pakai sebagai pengingat bagi bangsa Mesir akan kuasa-Nya Tuhan. Demikian juga dengan kita, jika diantara kita ada yang masih mengeraskan hati, yuk kita sama-sama belajar untuk taat kepada Tuhan. Karena terkadang Tuhan memakai sesuatu yang menyakitkan kita untuk membuat kita sadar akan kuasa-Nya yang besar dan berbalik kepada-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!