THE STINGING TRUTH

Hi ICFers!
Gimana nih kabarnya? Saya yakin kita semua semakin bersemangat untuk melanjutkan pembahasan Firman Tuhan dari minggu lalu, bukan? Pembahasan Firman Tuhan kali ini memasuki tulah ketiga yaitu nyamuk. Jika minggu lalu kita telah belajar bahwa tulah kedua yaitu katak, Tuhan selesaikan di keesokan harinya setelah Musa dan Harun berdoa kepada Tuhan. Tuhan langsung melenyapkan seluruh katak-katak yang ada di Mesir.
Nah, jika teman-teman perhatikan, tulah ketiga ini begitu unik. Tulah ini muncul tiba-tiba tanpa ada peringatan. Setelah Firaun merasa lega, kemudian dia mengeraskan hatinya kembali, Tuhan langsung memberikan tulah ketiga kepada bangsa Mesir, dituliskan dalam Keluaran 8:15 berkata demikian,
Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya – seperti yang telah difirmanan TUHAN.
Jika pada dua tulah pertama, Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk menghadap Firaun lalu menyampaikan pesan kepadanya terlebih dahulu, namun pada tulah yang ketiga ini tidak ada seorang pun di hadapan Firaun. Allah tidak memerintahkan Musa dan Harun untuk mendatangi Firaun, namun Allah langsung memerintahkan kepada Musa untuk menyuruh Harun mengulurkan tongkatnya ke debu tanah, dan debu itu menjadi nyamuk. Dituliskan dalam Keluaran 8:16-17 berkata demikian,
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.” Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh Mesir.
Tulah ini merupakan tulah pertama tanpa adanya peringatan terlebih dahulu, terjadi begitu saja. Jika teman-teman memperhatikan kembali dari tulah pertama, kedua sampai ketiga. Skala kuasa Tuhan semakin diperbesar dan diperluas. Tulah pertama, meliputi seluruh air di Mesir. Tulah kedua, meliputi seluruh air dan daratan di Mesir. Nah, pada tulah ketika ini, bukan hanya meliputi seluruh air, dan daratan saja, tetapi tulah nyamuk ini menghinggapi juga binatang-binatang yang ada di Mesir. Kita bisa menyaksikan betapa besar kuasa Allah dinyatakan dan diperlihatkan pada tulah ketiga ini.
Bukan hanya itu. Jika pada kedua tulah pertama, para ahli Mesir dapat meniru hal dilakukan oleh Musa dan Harun, sekalipun mereka tidak dapat mengembalikannya. Tetapi pada tulah ketiga ini, pertama kalinya para ahli sihir Mesir tidak dapat meniru hal yang diperbuat oleh Allah melalui Musa dan Harun. Mereka tidak berdaya dalam upayanya meniru maupun menghilangkan nyamuk-nyamuk tersebut. Keluaran 8:18 berkata demikian,
Para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
Mari kita perhatikan juga beberapa terjemahan. Terjemahan Baru menuliskan ‘nyamuk’, New International Version menerjemahkan ‘gnats’ atau artinya agas, sedangkan New King James Version menerjemahkan ‘lice’ artinya kutu. Ketiga terjemahan tersebut berbeda karena kemungkinan teks Ibrani-nya yang ambigu. Kata itu berasal dari kata הַכִּנִּ֖ים (dibaca: hak·kin·nîm) artinya binatang yang merayap ke hidung dan telinga. Tetapi walaupun demikian, yang pasti serangga tersebut adalah sejenis serangga yang sangat mengganggu seperti agas, nyamuk dan kutu.
Tulah ketiga ini juga begitu menarik. Sebab, tulah pertama datang dari air, tulah kedua datang dari air juga. Inilah tulah pertama yang datangnya bukan dari air, tetapi dari tanah. Harun diperintahkan ”…Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk..” Lantas, mengapa harus debu tanah?
Seperti dua tulah sebelumnya, mereka percaya bahwa ada yang namanya dewa Geb, dia adalah dewa yang melindungi tanah. Juga dewa Seth, yang adalah dewa pemarah yang menguasai tanah pasir padang gurun. Maka dengan Allah memberikan tulah ini kepada bangsa Mesir, Allah mempermalukan kedua dewa tersebut.
Kemudian Keluaran 8:19 menuliskan demikian,
Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: “Inilah tangan Allah.” Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka – seperti yang telah difirmankan TUHAN.”
Sekalipun ayat diatas memberitahukan kepada kita bahwa para ahli sihir Mesir mengakui kekalahan mereka, dengan berkata ‘Inilah tangan Allah’ tidak tetap tidak percaya kepada Allah Israel (Yahweh). Sebab kata Ibrani yang dipakai pada kata Allah disitu berasal dari kata אֱלֹהִ֖ים (dibaca: ’ĕ·lō·hîm). Elohim sering digunakan sebagai istilah yang umum dipakai untuk dewa atau tuhan apapun. Para penyihir sebenarnya mengakui bahwa יְהוָֽה׃ (dibaca: Yah·weh) memiliki kuasa yang begitu besar, tetapi mereka tidak mau percaya.
Tetapi kita pun dapat membandingkan ketidakpercayaan para penyihir dan juga Firaun. Para penyihir, sekalipun mereka tetap tidak percaya kepada Allah Israel tetapi mereka mengakui bahwa mereka dikalahkan oleh kuasa yang lebih tinggi. Sedangkan Firaun tidak mau mengakui hal itu dan tetap mengeraskan hatinya.
Dari kisah ini kita dapat melihat bahwa sekalipun wabah pahit terjadi pada bangsa Mesir, hal tersebut tidak mengubah kekerasan hati Firaun. Kita pun menyadari bahwa saat ini masih saja ada orang-orang yang menolak tentang kebenaran Firman Tuhan, sekalipun mereka telah melihat dan mengalami begitu banyak mujizat terjadi dalam kehidupan mereka, tetapi tetap saja tidak dapat meyakinkan mereka untuk percaya kepada Tuhan Yesus bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat.
Inilah ‘The Stinging Truth’ yaitu bahwa sekalipun kuasa Allah telah dinyatakan, tetapi masih banyak orang yang menolaknya. Sebagai orang percaya, jangan pernah lelah untuk terus memberitakan Injil kepada banyak orang melalui tutur kata dan tingkah laku kita. Melalui pengalaman-pengalaman luar biasa yang kita alami bersama dengan Tuhan. Yakinlah, sebagaimana Allah memberikan kuasa kepada Musa dan Harun, kuasa yang demikian juga yang akan Dia berikan kepada kita. Jadilah teladan dalam segala hal, supaya semakin banyak orang dapat mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan mereka.
Tuhan Yesus memberkati!