TIME
Happy New Year ICFers! Memasuki tahun yang baru
biasanya perasaan kita campur aduk. Ada rasa syukur karena telah melewati tahun
yang lalu dengan segala suka dan dukanya. Ada perasaan senang, karena memiliki
kesempatan yang baru untuk menggapai cita-cita.
Minggu pertama di bulan Januari kita akan belajar mengenai
waktu. Waktu merupakan hal yang paling berharga yang kita miliki di dalam
hidup. Waktu lebih berharga dari pada uang ataupun benda-benda mahal lainnya.
Kita dapat mencari dan mendapatkan lebih banyak uang, tetapi kita tidak dapat
mendapatkan lebih banyak waktu. Dan menurut Alkitab waktu kita di bumi ini
paling lama adalah kurang lebih 70 hingga 80 tahun, tertulis di dalam Mazmur
90:10 yang berkata demikian,
“Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat,
delapan puluh tahun…”
Waktu ini adalah waktu yang singkat jika
dibandingkan dengan kekekalan. Artinya waktu kita untuk menikmati hidup di
dunia ini ada batasnya. Ketika kita masih diberikan waktu yang lama untuk
hidup, maka kita harus menggunakannya dengan baik. Tuhan memberikan waktu yang
sama kepada kita yaitu 24 jam/hari, tidak kurang, tidak lebih. Tetapi sayangnya
banyak diantara kita yang tidak menggunakannya dengan baik bahkan dengan
sengaja menyia-nyiakan waktu yang ada. Firman Tuhan mengatakan demikian,
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” – Mazmur 90:12
Ayat di atas dituliskan oleh Musa yang menyadari
bahwa betapa sungguhnya kita memerlukan hikmat dan kebijaksanaan Tuhan untuk
mengatur waktu yang kita miliki. Musa menyadari bahwa Tuhanlah yang memegang
kehidupan dan menentukan umur seseorang (Mzm. 90:3-6). Dan hidup itu merupakan
anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Maka waktu yang ada ini haruslah
dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Kata
‘ajarlah kami’ menunjukkan bahwa Musa begitu menyadari kelemahan dan
kerapuhannya sebagai manusia. Dengan menyadari kelemahan dan kerapuhannya ini
merupakan langkah pertama kita menuju hikmat yang sejati yaitu takut akan
Tuhan. Kesadaran inilah yang membuat kita dapat menilai atau menghitung segala
sesuatu menurut nilai yang sebenarnya dan memberi kita sikap yang tepat sesuai
dengan kehendak Allah. Meminta hikmat kepada Allah bukan berarti sekedar
kecerdasan dalam menjalani kehidupan, tetapi lebih menunjuk kepada hidup yang
takut akan Allah, dan percaya bahwa Allah yang pegang kendali seluruh hidup
kita.
Ada pepatah yang dikatakan oleh Bill Keane
demikian “Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, today is a gift of
God, which is why we call it the present.”
Jika setiap pagi saudara masih bangun dan bisa
menikmati udara dan juga waktu yang ada, maka itu adalah anugerah. It’s a
gift from God, that’s why we call it the present. Oleh sebab itu, hari-hari
kehidupan kita tidak hanya sekedar kegiatan bangun tidur, makan, belajar,
kerja, istirahat, hiburan, olehraga, dst. Tuhan telah membuat segala sesuatunya
dengan indah, oleh karena itu marilah kita lebih sungguh lagi menggunakan waktu
yang diberikan oleh Tuhan dengan bijaksana. Setiap saat dalam kehidupan kita
adalah waktu untuk terus akrab dengan Tuhan, mensyukuri kebaikan-Nya dan untuk
menyatakan kemuliaan-Nya di dalam hidup kita. Dan juga biarlah hidup kita senantiasa menjadi
kesaksian dan keselamatan bagi banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan
Yesus.
Tuhan Yesus memberkati!