TRUTH AND DARE

Berbicara mengenai ‘Truth and Dare’ atau yang artinya ‘Kebenaran dan Tantangan’. Kita percaya bahwa sebagai orang percaya kita memiliki tanggung jawab untuk hidup dalam kebenaran Tuhan, dan kita juga tidak terlepas dari tantangan hidup. Dewasa ini banyak sekali orang yang sangat kurang dalam membaca. Kurangnya kebiasaan membaca sangat berdampak pada penyebaran berita. Orang yang kurang kritis dalam memeriksa kebenaran berita mudah sekali terpengaruh oleh berita-berita hoaks.

Firman Tuhan dalam Roma 12:2 berkata demikian,

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Melalui Firman Tuhan di atas kita dapat belajar bahwa melalui frasa ‘Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini’, Paulus mengingatkan kita untuk tidak mengikuti pola pikir dan perilaku dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristus. Sebagai orang percaya, standar hidup kita harus berbeda dengan orang-orang dunia.

Kemudian frasa ‘tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu’, mengingatkan dan mengajak kita untuk mengalami perubahan dalam cara berpikir kita. Pembaruan pikiran adalah proses mengubah cara kita dalam memandang dunia, kehidupan dan juga orang lain. Artinya sebagai orang percaya kita harus mengalami transformasi total dalam hidup kita. Transformasi ini menyangkut sikap dan prinsip hidup terdalam yang akhirnya terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana Firman Tuhan yang tertulis dalam Galatia 2:20 yang berkata demikian,

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, tetapi milik Kristus. Maka secara sadar, kita memberlakukan transformasi roh secara terus menerus dalam perilaku hidup kita. Kita tidak lagi hidup mengikuti dunia, tetapi berusaha agar kehendak-Nya digenapi di dalam diri kita. Sebab kita hidup oleh karena kasih karunia Tuhan.

Kemudian frasa ‘sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah’ ini merupakan tujuan dari perubahan pikiran yaitu supaya kita dapat mengenali, memahami kehendak Allah dengan lebih baik. Hal ini melibatkan pemahaman tentang apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.  

Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita harus memiliki pola pikir yang berbeda dengan dunia, tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran dunia yang sesat. Hal tersebut ditunjukkan dengan bagaimana kita bertutur kata dan juga bersikap kepada orang lain. Marilah kita senantiasa melatih diri untuk setia dalam membaca kebenaran Firman Tuhan, sehingga pola pikir kita dan sikap hidup kita senantiasa dibaharui dari hari ke hari. Dan Tuhan dapat memakai kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati!