WHAT DOES LIGHT LOOK LIKE?
Matius 6:22-23
“Hati-hati gunakan matamu! Hati-hati gunakan mataku!
Karena Bapa di sorga melihat ke bawah, hati-hati gunakan matamu!” Kapan dan dimanakah biasanya Anda
mendengar lagu itu? Ketika di Sekolah Minggu bukan? Lagu ini seringkali
diajarkan oleh guru Sekolah Minggu kepada anak-anak yang diajar. Tentu, setelah
menyanyikan lagu tersebut biasanya guru Sekolah Minggu memberikan beberapa
nasihat kepada anak-anak, diantaranya jangan menyontek, jangan menonton film
kekerasan, dsb. Menurut Anda, apakah lagu itu hanya relevan bagi anak-anak
saja? Rasanya, lagu itupun sangat relevan bagi kita orang-orang dewasa.
Saat ini, ada banyak sekali orang-orang yang tidak
menggunakan mata mereka dengan baik. Contohnya, saya pernah hampir di tabrak
oleh seorang pengendara motor yang mengendari motor yang tidak memperhatikan
jalan, karena dia terlalu sibuk dengan handphone-nya. Tidak jarang juga
kita lihat di jalan raya, orang-orang yang dengan sengaja menerobos lampu lalu
lintas (lampu merah). Contoh lainnya, ketika di dalam bus, MRT ataupun LRT,
sering sekali juga saya melihat ada banyak anak-anak muda yang dengan sengaja
pura-pura tidur di kursi mereka, padahal ada ibu hamil ataupun orang tua yang
lebih membutuhkan tempat duduk. Mereka melihat ibu hamil dan orang tua itu,
tetapi dengan sengaja mereka pura-pura tidak melihat bahkan pura-pura tidur.
Padahal di dalam bus, MRT ataupun LRT sudah ada banyak sekali simbol atau
keterangan yang menunjukkan untuk memprioritaskan ibu hamil dan juga orang tua,
namun banyak orang yang dengan sengaja melanggarnya.
Sedih sekali rasanya melihat kondisi seperti itu.
Apakah orang-orang di atas tidak melihat petunjuk atau tidak tahu rambu-rambu
yang ada? Jelas, mereka lihat dan sangat tahu hal itu. Tetapi mereka
membiasakan mata mereka untuk melanggar rambu-rambu yang ada. Bagaimana dengan
Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal itu? Atau Anda masih terus sering melakukan
hal itu? Dengan sengaja melanggar rambu-rambu yang ada.
Jika kita masih bisa melihat rambu-rambu yang ada,
tetapi dengan sengaja melanggarnya, itu sama dengan kita tidak menghargai mata
sebagai anugerah Tuhan. Firman Tuhan mengatakan,
“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu itu baik,
teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi
jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” – Matius 6:22-23
Kita diingatkan bahwa mata merupakan pelita tubuh,
atau dapat dikatakan bahwa mata adalah pintu kekudusan. Kekudusan kita
ditentukan dari apa yang kita lihat dengan mata, sehingga hal tersebut
mempengaruhi otak dan juga hati kita. Jika kita membiasakan mata kita untuk
melihat hal-hal yang tidak baik, atau kita membiasakan mata kita melanggar
norma-norma yang ada, maka apa yang kita lakukan pun akan sama dengan apa yang
kita lihat. Kita akan terbiasa melanggar setiap aturan yang ada. Tidak hanya
itu saja yang dapat mempengaruhi kekudusan hidup kita, melainkan buku apa yang
kita baca, dan film yang kita tonton, bahkan postingan/berita yang sering kita
lihat di social media, itu pun dapat mempengaruhi pikiran dan hati kita.
Oleh karena itu, marilah kita terus menjaga mata
kita untuk tetap kudus yaitu dengan menyaring segala sesuatu yang kita lihat,
kita baca dan juga kita tonton sehingga dari mata kita dapat memancarkan terang
Kristus. Maka orang-orang yang kita temui, dapat mengenal Kristus dari pikiran,
perkataan dan tingkah laku kita, sehingga nama Kristus yang dipermuliakan. Cahaya yang seperti itulah yang dirindukan Tuhan
untuk kita pancarkan.
Tuhan Yesus memberkati!