Tuhan berikan untuk kita | Sebelum saya kerja ke Manila, saya sempat menjalankan beberapa bisnis di Indonesia. Dari usaha laundry sampai kuliner saya jalani. Namun, semua berujung pada kegagalan,ada satu usaha saya yang menerima suntikan dana dari investor tapi ternyata dia hanya ingin mengbil resep masakan saya. saya pun mencoba menarik diri dari kerjasama bisnis ini, dan meminta bagian uang saya dikembalikan tapi tak mau dikembalikannya.

Saya berusaha mencoba untuk menempuh jalur hukum, dan hasilnya saya bisa mendapatkan nilai yang lebih dari pada modal saya, tapi saya menolak, saya hanya mau kembali nilai uang saya saja. Jalur damaipun saya tempuh dan saya pun di hubungi dia untuk berekonsiliasi.

Sebelum bertemu saya berdoa, Tuhan seberapa pun uang yang dia kembalikan akan saya terima. Dan dari perbincangan itu saya hanya mendapat 25% dari uang yang saya berikan. Saya pun menerimanya, walaupun sering terusik janji dari tim hukum saya bahwa kalau saya menang perkara ini saya bisa mendapatkan lebih, tapi saya tahu itu bukan hak saya.

Beberapa kegagaln ini yang akhirnya membuat saya menerima tawaran pekerjaan di Manila. Dari gaji yang saya dapatkan saya investasikan di usaha teman saya yang hasilnya jauh lebih besar dari apa yang saya harapkan.

Mengingat kembali perjalanan hidup saya, saya teringat akan khotbah yang pernah dibawakan di ICF bahwa kehidupan kita seperti puzzle, saya diajari Tuhan untuk berusaha di beberapa bidang untuk mempersiapkan mental saya dikemudian hari.

Kehilangan-kehilangan saya Tuhan yang sudah gantikan. Dari sini semua saya bisa menyampaikan bahwa proses Tuhan bagi anak-anak-Nya pasti keras, tapi yakinlah hanya yang terbaik yang Tuhan berikan untuk kita. Doa juga menjadi kekuatan saya, dan ketika kita mengalami sesuatu yang tidak enak jangan pernah menyalahkan Tuhan, karena kita tidak pernah tahu ujungnya, karena kita sedang menjalani step by step dalam proses itu.

Tuhan Yesus Memberkati.

Untuk membaca kesaksian hidup lainnya, silahkan klik di sini.